Update Berita Gunung Merapi
BPPTKG : Semua Sungai yang Berhulu di Merapi Berpotensi Banjir Lahar Dingin
Potensi lahar dingin bisa terjadi di sungai yang berhulu di Merapi. Apalagi jika hujan deras mengguyur puncak Gunung Merapi.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Potensi banjir lahar dingin Gunung Merapi masih bisa terjadi.
Hal itu disampaikan oleh Kasi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso.
Ia mengatakan potensi lahar dingin bisa terjadi di sungai yang berhulu di Merapi.
Apalagi jika hujan deras mengguyur puncak Gunung Merapi.
Baca juga: Meski Tidak Siginifikan, Kubah Lava Bagian Barat Daya Gunung Merapi Terus Tumbuh
"Kalau untuk sejauh mana (banjir lahar dingin) kami tidak bisa ya, karena kalau sudah sampai bawah itu kan nggak bisa dibedakan kalau banjir. Yang perlu diperhatikan banjir lahar dingin bisa terhadi di semua sunagi yang berhulu di Merapi,"katanya, Senin (13/12/2021).
Menurut dia, kemungkinan banjir lahar dingin tidak hanya mengarah ke barat daya, mengikuti arah erupsi saat ini.
"Tidak bisa kalau laharnya di barat daya saja, bisa di mana-mana. Karena semua sungai ada endapan awan panas yang lama-lama. Ya itu akhirnya berpotensi lahar," sambungnya.
Selain mengakibatkan banjir lahar dingin, hujan di puncak Gunung Merapi juga mempengaruhi kestabilan pertumbuhan kubah lava dari faktor eksternal.
Kendati demikian, cuaca bukan menjadi satu-satunya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kubah lava.
Baca juga: BPPTKG Pastikan Luncuran Awan Panas Merapi Tidak Sampai Permukiman Penduduk
Faktor lain yang dapat mempenagruhi pertumbuhan kubah lava yaitu, geometri, fisat magma, hingga tekanan dari dalam Gunung Merapi.
Terkait dengan pertumbuhan kubah lava, ia menyebut kubah lava bagian barat daya dan tengah mengalami pertumbuhan.
Volume kubah lava barat daya sebesar 1,6juta meter kubik, sedangkan volume kubah lava tengah sebesar 3 juta meter kubik.
"Dari pemantauan kami kubah lava masih stabil. Kami selalu melakukan pemantauan, kami rutin menerbangkan drone dan memanfaatkan kamera pengawas," imbuhnya. ( Tribunjogja.com )