Berita Gunungkidul Hari Ini
54 Hektare Lahan Pertanian di Gunungkidul Terdampak Hama Tikus
Lahan yang terdampak hama tikus tersebar di Kapanewon Playen, Paliyan, hingga zona selatan seperti Tanjungsari.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Serangan hama tikus sedang melanda lahan pertanian di Kabupaten Gunungkidul.
Upaya pengendalian dan pembasmian pun kini tengah diupayakan agar tidak mengganggu tanaman pangan.
Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul, Jayadi mengungkapkan serangan hama tikus dilaporkan terjadi di berbagai titik.
"Sejauh ini ada 54 hektare (ha) lahan pertanian yang terdampak hama tikus," ungkapnya ditemui di Kalurahan Dengok, Playen, Kamis (09/12/2021).
Baca juga: Ratusan Bibit Cabai Milik Petani Srigading Mati karena Serangan Hama Uret
Menurut Jayadi, lahan yang terdampak hama tikus tersebar merata. Antara lain di Kapanewon Playen, Paliyan, hingga zona selatan seperti Tanjungsari.
Saat ini pihaknya tengah mendorong agar petani turun langsung untuk mengendalikan hama tikus.
Sebab jika tidak, maka tanaman pangan bisa mengalami kerusakan bahkan gagal panen.
"Sebisa mungkin dikendalikan agar populasi hama tikus tidak sampai 10 persen," jelas Jayadi.
Proses pembasmian mengandalkan umpan beracun serta emposan.
Saat ini terdapat persediaan umpan sebanyak 100 kilogram (kg) dan emposan sekitar 20 kg.
Petani bisa mendapatkan bahan pembasmi dengan mengajukan rekomendasi ke PUPT dan DPP Gunungkidul.
Namun bahan ini hanya sebagai stimulan.
"Kami tetap berharap agar petani bisa melakukan pembasmian hama secara mandiri," kata Jayadi.
Baca juga: Angkat Potensi Ternak, Gunungkidul Dilibatkan dalam Program Sikomandan DIY
Pagi ini, POPT DPP Gunungkidul melakukan pembasmian tikus bersama para petani di Pedukuhan Dengok V, Kalurahan Dengok, Playen.
Wakil Bupati Gunungkidul Heri Susanto turut hadir dalam kegiatan ini.
Ia mengakui banyak mendapat laporan tentang serangan hama tikus pada tanaman jagung dan padi.
Ia pun berharap petani juga bisa mengendalikan hama tikus secara mandiri.
"Jangan sampai jadi gagal panen, apalagi kondisi petani saat ini belum sepenuhnya pulih karena pandemi," ujar Heri.( Tribunjogja.com )