Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Kunjungi DI Yogyakarta, Ridwan Kamil Pamerkan Kuliner Unik Coletot
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menggelar serangkaian kunjungan ke DI Yogyakarta, pada Rabu (1/12/2021).
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil menggelar serangkaian kunjungan ke DI Yogyakarta, pada Rabu (1/12/2021).
Disambut puteri kelima Raja Keraton Yogyakarta, GKR Bendara, Ridwan Kamil pun menyempatkan diri menyantap hidangan di Jogja Nasional Museum (JNM).
Keduanya berkesempatan mencicipi menu kolaborasi kuliner khas Jawa dan Sunda yang dinamai Coletot.
Nama itu mungkin terdengar asing karena memang sebuah inovasi kuliner baru.
Penyebutan coletot tak dipilih sembarangan.
Baca juga: Peluang Tokoh Populer di Pilpres 2024, Mulai Anies, Ganjar Hingga Ridwan Kamil Menurut Pengamat
Melainkan diambil dari perpaduan kuliner khas Yogyakarta yakni gatot dan peuyeum atau sejenis tapai yang diketahui sebagai kuliner asal Jawa Barat.
Ide tersebut diinisiasi oleh jebolan Master Chef Season 8, Hardian Eko Nurseto asal Jabar ia yang dibuat secara langsung di JNM.
Kemudian kuliner itu dinamai langsung nama oleh Ridwan Kamil.
Menurutnya, selain memadukan gatot dan peuyeum, dirinya juga memberi juruh atau gula aren dan topping es krim maupun semprong.
"Makanan ini eksperimen baru chef dari Bandung yang merupakan gabungan antara Sunda dan Jawa," ungkapnya.
Makanan tradisional yang diubah jadi modern dengan tampilan berkelas akan dipromosikan Ridwan Kamil dalam berbagai acara. Sehingga menu-menu tersebut diharapkan dapat naik kelas dan dikenal secara luas.
Ridwan Kamil pun nyaris memberi nilai sempurna untuk kuliner yang dibuat oleh Chef Hardian tersebut.
Baca juga: Momen Penuh Haru, Ridwan Kamil Akhirnya Bisa Memeluk Sang Istri Setelah Terpisah Selama 3 Minggu
"Nilainya sembilan, rasa bintang lima harga kaki lima untuk kudapan sore," ungkapnya.
Hal senada disampaikan GKR Bendara yang mengatakan Coletot memiliki rasa manis yang pas. Sehingga pas dinikmati saat sore hari bersama teh atau kopi.
"Keren, enak. Kalau ada lagi saya mau nambah, saya kasih nilai 9,5," ungkap Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) DIY tersebut.