Kisah Desa Di Klaten Tanam Ribuan Pohon Nangka Agar Warga Bisa Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Agar ekonomi di desanya terus menggeliat, Pemerintah Desa (Pemdes) setempat mulai mengembangkan agrowisata buah nangka.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
Tribun Jogja/Almurfi Sofyan
Pemerintah Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menanam ribuan pohon nangka 

Diakui Ambon, beberapa pohon nangka telah ditanam, sejak 4 tahun lalu dan sudah berbuah.

Namun, untuk sejumlah pohon yang baru ditanam, beberapa masih butuh proses untuk berbuah.

"Kita pakai bibit unggul, yang satu tahun tanam sudah ada yang berbuah, seperti yang di luar pagar itu," ucapnya.

Mobil Listrik

Disinggung terkait kunjungan wisatawan ke agrowisata itu, pihaknya bakal membeli mobil listrik seperti di objek wisata candi Borobudur, Magelang.

Mobil tersebut, bisa memuat untuk 14 penumpang dan itu akan digunakan untuk membawa wisatawan berkeliling area agrowisata buah nangka itu.

"Nanti kita pandu dan wisatawan juga boleh memetik buahnya. Peresmiannya akan kita lakukan secepatnya," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dusun (Kadus) II Desa Pasung, Sentot Widiyanto menambahkan jika pilihan untuk menjadikan pohon nangka sebagai ikon agrowisata karena pohon nangka berbuah sepanjang tahun.

"Kalau pohon durian kan berbuahnya setiap akhir tahun jadi kalau kita jadikan ikon agak susah, kalau nangka ini dia sepanjang tahun berbuah," ucapnya.

Menurut Sentot, beberapa pohon nangka yang ada di agrowisata itu justru ditanam oleh pasangan pengantin asal desa itu.

Sebab, sejak 4 tahun terakhir pihak Pemdes setempat memberlakukan kebijakan bagi setiap warga desa yang menikah harus menanam pohon agar desa selalu asri.

Ia pun berharap agar agrowisata nangka itu menjadi sesuatu yang baru dan dapat mendatangkan kunjungan wisata ke desanya di waktu-waktu mendatang. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved