Berita Gunungkidul Hari Ini

Nasib Guru Honorer di Gunungkidul Perlahan Berubah, Upah Masih Rendah

Sekitar 900-an guru honorer di Gunungkidul upahnya masih Rp 800 ribu per bulan, itu yang sudah berstatus sebagai guru pengganti.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
AZCentral.com
ilustrasi guru 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Nasib guru honorer di Gunungkidul perlahan mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Meski demikian, perhatian yang diberikan dinilai belum memenuhi harapan, satu di antaranya karena upah yang masih rendah.

Ketua Forum Honorer Sekolah Negeri (FGHSN) Gunungkidul, Aris Wijayanto saat ini upah bagi guru honorer masih di bawah standar upah yang layak.

"Sekitar 900-an guru honorer di Gunungkidul upahnya masih Rp 800 ribu per bulan, itu yang sudah berstatus sebagai guru pengganti," ungkap Aris dihubungi pada Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Tak Sekedar Pengangkatan, Guru Honorer di Gunungkidul Dinilai Perlu Tingkatkan Kompetensi

Menurut data FHSN Gunungkidul, ada seribu lebih guru honorer.

Sebagian kecil yang belum berstatus sebagai guru pengganti masih mendapat upah kisaran Rp 150 ribu sampai Rp 500 ribu per bulan.

Status guru pengganti merupakan pengangkatan guru honorer sebagai tenaga pendidik.

Namun ada sejumlah syarat yang wajib dipenuhi, mulai dari kesesuaian kompetensi hingga ketersediaan formasi dari pemerintah.

Menurut Aris, masalah upah masih perlu menjadi perhatian pemerintah.

Meski sudah banyak perbaikan bagi guru honorer, ia menilai masih banyak yang perlu dilakukan.

"Seperti proses rekrutmen lewat mekanisme Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), menurut kami itu belum menyelesaikan permasalahan," jelasnya.

Baca juga: Gaji Disesuaikan UMP, Guru Honorer di Kota Yogya Rawan Tergusur Guru Tetap 

Aris menilai proses rekrutmen masih sarat dengan kendala. Mulai dari molornya proses hingga validasi data pokok pendidikan (dapodik) sebagai indikator dasar penilaian yang disebutnya masih carut-marut.

Ia pun berharap pemerintah membuat kebijakan yang lebih seimbang pada guru honorer.

Apalagi menurutnya, guru honorer turut berperan besar dalam membantu kelancaran aktivitas pendidikan di sekolah.

"Kalaupun ada rekrutmen janganlah (prosesnya menyulitkan kami," kata Aris.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved