GTT di Bantul Diajak Diskusi Pembuatan Video Bahan Ajar BIPA di Korea Selatan 

Indri Astuti, saat ini masih berstatus Guru Tidak Tetap (GTT) di Kabupaten Bantul. Meski guru tidak tetap, namun semangatnya untuk ikut mencerdaskan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Indri Astuti, membaca dan menunjukkan karya sastra muridnya yang sudah diterbitkan See buku. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Indri Astuti, saat ini masih berstatus Guru Tidak Tetap (GTT) di Kabupaten Bantul. Meski guru tidak tetap, namun semangatnya untuk ikut mencerdaskan anak bangsa tak pernah surut.

Perempuan kelahiran 23 Mei 1989 itu, saat ini adalah guru bahasa Indonesia di dua sekolah yaitu SMPN 1 Bantul, dan MTs Ma'arif Dlingo. 

Caranya mengajar Bahasa Indonesia patut diapresiasi.

Selain teori, Ia juga memotivasi dan mengajak anak didiknya untuk berprestasi, dengan membuat puisi dan cerpen.

Baca juga: Gaji Guru Honorer di Bawah UMK, Komisi IV DPRD Kulon Progo Minta Disdikpora Lakukan Pemetaan

Bahkan, karya sastra dari para muridnya itu, dikumpulkan menjadi Buku.

Sampai saat ini telah terkumpul menjadi 25 judul buku. 

Kepiawaiannya mengajari dan memotivasi anak didik membuat karya sastra, membawa SMP Negeri 1 Bantul diganjar prestasi. 

"Menjadi Sekolah percontohan literasi tingkat nasional 2021," kata dia, Kamis siang. 

Bahkan, satu di antara muridnya berhasil menyabet juara 3 menulis puisi tingkat nasional.

Selama pandemi, ketika siswa belajar dari rumah, tidak menyurutkan semangat berkarya.

Bahkan, semakin produktif. Ada puluhan judul buku dari kumpulan karya sastra siswa yang berhasil terbit. 

Prestasi itu tidak berhenti sampai di sana.

Saat pandemi, Indri membuat visualisasi bahan ajar cara membuat puisi.

Video itu sebagai inovasi pembelajaran di masa pandemi dan diikutkan dalam sayembara video bahan ajar Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan, Pendidikan Dasar (GTK Dikdas) Kemendikbud tahun 2020.

Dari 1.065 peserta, Indri berhasil terpilih sebagai 20 finalis terbaik. 

"20 finalis ini diundang mengikuti workshop di Bogor," tuturnya. 

Sebelum itu, Guru yang aktif menulis cerita di Koran itu juga mengikuti instruktur pembelajaran sastra berbasis digital di Jakarta tahun 2019. Bahkan, dalam gelaran itu, ditetapkan sebagai peserta dengan video pembelajaran terbaik. 

Dari situ lah, Indri kemudian diajak ikut dalam diskusi kelompok terpumpun pembuatan video bahan ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Korea Selatan.

Baca juga: Guru Honorer Sleman Minta Dipermudah dalam Mendaftar CPNS

Undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia Seoul itu akan dilaksanakan pada, 27 November 2021 di The Grand Hotel Daegu. 

Undangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia Seoul itu, baginya menjadi kado indah di hari Guru nasional yang diperingati tiap 25 November.

Menurut Indri, walaupun masih menjadi guru tidak tetap, tetap harus berjuang dan semangat mengajar anak-anak. 

"Tugas semua guru, baik GTT dan PNS sama, yaitu mengajar anak. Saya berharap, di hari guru nasional ini, para guru tetap semangat mengajar dan mengajak anak berprestasi, dengan caranya masing-masing," kata dia. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved