Pemkot Yogyakarta Siapkan 3 Opsi untuk Pedagang Pasar Ciptomulyo Terkait Pengembangan RS Pratama

Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah menyiapkan tiga alternatif bagi para pedagang Pasar Ciptimulyo, Mergangsan, yang terancam tergusur akibat

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/ Azka Ramadhan
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi selepas menerima audiensi para pedagang Pasar Ciptomulyo, di ruang kerjanya, Selasa (23/11/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah menyiapkan tiga alternatif bagi para pedagang Pasar Ciptimulyo, Mergangsan, yang terancam tergusur akibat terdampak proyek pengembangan RS Pratama

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, alternatif yang pertama ialah, dengan memindahkan, atau merelokasi para pedagang menuju Pasar Sentul.

Terlebih, Pemkot punya rencana, akan merevitalisasi pasar yang berlokasi di Pakualaman tersebut, ke depannya. 

Baca juga: PHRI DIY Minta Juknis PPKM Level 3 Saat Nataru, Berharap Pemerintah Tak Melarang Perjalanan

"Kami akan kembangkan Pasar Sentul menjadi pasar baru dengan konsep lantai lebih banyak. Nanti, sebagian dari sejumlah pedagang yang terdampak akan dipindah ke Sentul," tandasnya, selepas menerima audiensi para pedagang Pasar Ciptomulyo, Selasa (23/11/2021). 

Akan tetapi, Wawali mengatakan, karena dipindahkan ke Pasar Sentul, otomatis komoditas yang mereka jual, harus menyesuaikan.

Sebagai informasi, semua pedagang aktif Pasar Ciptomulyo yang berjumlah 23 orang, selama ini menjajakan berbagai macam bahan bangunan. 

"Jadi, kalau dipindah ke Pasar Sentul, tidak mungkin itu menjual material lagi. Tapi, pedagang tetap kami berikan kesempatan kalau bersedia relokasi," ujarnya. 

Kemudian, alternatif kedua, para pedagang dipersilakan menempati kiosnya.

Hanya saja, konsekuensinya, Pemkot harus menyiapkan skema bangunan yang terbilang rumit.

Sebab, di lokasi tersebut telah ditetapkan untuk parkir, maupun pengembangan fasilitas RS Pratama

"Berarti kan itu menggerus lahan yang cukup banyak. Kita juga masih mencari alternatif ketiga, alternatif lainnya, pokoknya kita carikan jalan tengah," cetusnya. 

Baca juga: Kejari Tetapkan Dua Tersangka Korupsi Perencanaan dan Pembangunan GOR Cangkring di Kulon Progo

Heroe pun mengungkapkan, pengembangan RS Pratama memang sangat dibutuhkan, untuk peningkatan akreditasi dari tipe D, ke C.

Ia berujar, selama ini upaya peningkatan akreditasi selalu terkendala tempat parkir yang kurang representatif, sehingga diperlukan perluasan. 

"Rekomandasi tim harus menambah tempat parkir, karena layanan di rumah sakit juga semakin banyak. Lalu, yang memungkinkan untuk merealisasikannya, ya, dengan memakai lahan Pasar Ciptomulyo," terangnya. 

"Kebetulan juga, karena status tanahnya Sultan Ground, kekancingan dari Kraton (Ngayogyakarta) itu memang memungkinkan untuk pengembangan fasilitas di RS Pratama, termasuk parkirnya," imbuh Wawali. 

Walau begitu, ia memastikan, proyek tersebut belum akan bergulir dalam waktu dekat. Sebab, tahun ini Pemkot masih fokus mematangkan masterplan.

Paling cepat, lanjutnya, dengan catatan anggarannya tersedia, penataan Pasar Ciptomulyo bakal dilakukan 2024 mendatang. 

"Jadi, prosesnya masih sangat panjang. Kemungkinan baru 2024 (penataannya), selama anggaran memungkinkan, ya. Untuk pengembangan rumah sakit kita pakai DAK (Dana Alokasi Khusus). Tapi, dari sekarang kita sosialisasikan, agar disiapkan segala sesuatunya," katanya. 

Namun, saat Tribun Jogja mencoba meminta keterangan pihak pedagang selepas audiensi dengan Wakil Wali Kota, tidak ada satupun yang bersedia. Mereka pilih bungkam, menyerahkan polemik ini pada pemerintah. 

"Nggak usah, langsung ke Pak Wawali saja, ya," ungkap seorang pedagang kepada awak media, sembari berjalan meninggalkan ruangan audiensi. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved