ADVERTORIAL
Dispar DIY Bangkitkan Ruang Seniman untuk Berkreasi
Dispar DIY menghidupkan lagi even akbar Jogja International Street Peformance (JISP) 2021, setelah sempat vakum pada tahun pertama pandemi tahun lalu
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pariwisata (Dispar) DIY menghidupkan lagi even akbar Jogja International Street Peformance (JISP) 2021, setelah sempat vakum pada tahun pertama pandemi tahun lalu.
Mengusung tema ‘Jogja The Dancing City’, gelaran JISP tahun ini, dihelat secara virtual selama dua hari, Senin (22/11/2021) dan Selasa (23/11/2021) kemarin, mulai jam 19.30.
Karena masih dalam masa pandemi, JISP 2021 disiarkan live streaming dari destinasi wisata Tebing Breksi Sleman melalui channel YouTube Visiting Jogja TV dan Jogja Arts Festival.
“Ini even pertama JISP pada masa pandemi, dari penyelenggaraan 10 tahun lalu. JISP sempat vakum pada masa pandemi tahun lalu. Kami berharap, gelaran tahun ini menjadi percontohan even JISP mendatang,” kata Kabid Pemasaran Dispar DIY, Marlina Handayani SPd MM di sela-sela tapping (pengambilan gambar live) penampil di Tebing Breksi, Minggu (21/11/2021) malam.
Baca juga: Penggunaan QR Code PeduliLindungi Menurun, Dispar DIY Tinjau Ulang Destinasi-Destinasi Wisata
Hanya saja, dibanding penyelenggaraan sebelum masa pandemi Covid-19, JISP kali ini tak digelar di ruang publik, yakni kawasan Tugu Pal, Malioboro, dan Titik Nol.
Berpegang ikon Jogja The Dancing City, Marlina menyebut gelaran JISP bisa diadakan di destinasi wisata.
“Kami mencoba membuat alternatif JISP tetap berjalan lagi tanpa harus mengambil tempat di jalan. JISP ini even berskala internasional diharapkan terus jadi ajang kegiatan kesenian alternatif, yang memberikan ruang baru bagi seniman seni pertunjukan untuk berkreasi," tambahnya.
Art Director JISP, Bambang Paningron mengatakan, menghadapi situasi pandemi timnya berupaya agar gelaran-gelaran seni pertunjukkan, termasuk JISP, tetap harus berjalan.
“Ini menjadi ruang gerak karya teman-teman seniman pertunjukan, JISP harus terus jalan, meski dalam kondisi pandemi ini. Ya, kita dengan cara virtual, lantaran situasi ini,” ucapnya.
Meski begitu, Paningron tetap berharap gelaran-gelaran JISP bisa kembali digelar secara normal, sama penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya.
“Pertunjukan digelar secara virtual atau tidak itu sangat beda. Lebih mengena jika sigelar langsung (offline),” katanya lagi.
Baca juga: Seluruh Tempat Wisata di DI Yogyakarta Diizinkan Buka, Dispar DIY Jelaskan Persyaratannya
Cari Ruang Ekspresi
Dipaparkan Paningron, JISP yang mengusung street performance awalnya muncul lantaran terbatasnya ruang yang bisa menampung kebutuhan ekspresi pelaku seni.
Karenanya, ekspresi tradisi cenderung mengakses alam raya sebagai ruang tak terbatas.
Dan, ketika ruang tradisi semakin sempit, ruh ekspresi tradisi pun menguap seiring waktu.
Sementara, tapping live sehari sebelumnya, lima kelompok seni tampil di panggung Amphitheater Tebing Breksi.
Mereka adalah group tari tradisional Krincing Manis, Sri Khrisna & Friends (musik), Trinil (Seni Sleman), Rampak Gendhang Sekar Nyentrik, dan seni kontemporer Obor Fire Dance.
"Penampilan lainnya, diantaranya sanggar seni asal kabupaten/kota di DIY, Angguk Sripanglaras (Kulonprogo), Langen Mandra Wanara (Bantul), Niti Raga (Kota Yogyakarta), Jathilan Kudho Pradoto (Gunungkidul)," ujar Marlina menambahkan.
Baca juga: Jadi Penggerak Pariwisata, Pemkot Yogyakarta Perkuat Kelembagaan Pokdarwis
Sedangkan penampil asal luar DIY, misalnya asal Bali, Sumetera Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, serta sanggar-sanggar tari antara lain Artha Dance, Sanggar Seni Gita Gilang.
“Tak ketinggalan pula penari kontemporer Anterdans ikut menunjukkan karyanya," jelasnya.
"Besar harapan kami, even ini bisa memberikan hiburan pada masyarakat dan wisatawan DIY. Paling penting, bagaimana membangkitkan dan menggeliatkan lagi penyelenggaran even pada masa pandemi. Termasuk, menjadikan Yogyakarta sebagai pusat pengembangan Budaya yang akan memberikan dampak positif pada parwisata dan menyumbang dampak perekonomian terhadap masyarakat di sekitarnya," imbuh Marlina.
Pada gelaran hari pertama JISP, Senin (22/11/2021), JISP menampilkan aksi panggung Rampak Gendhang Sekar Nyentrik, Krincing Manis, Angguk Sri Panglaras, Sanggar Saraswati, Sanggar Horiart, Sasana Gebyar Seni Jombang, Sanggar Seni Gita Gilang, dan Kiaru Ichikawa.
Lalu pada hari kedua, tampil aksi Obor Fire Dance, Sanggar Tari Maundri, Artha Dance, Sanggar Budi Utama, Sanggar Warisan Budaya Kalbar, Anterdans, dan ditutup penampilan Sri Krishna & friends. ( Tribunjogja.com )