Berita DI Yogyakarta Hari Ini
Nyanyikan Beberapa Lagu, KPH Notonegoro dan Frau Kenang Masa Lalu di Ngayogjazz 2021
Meski sempat direncanakan dengan penonton, namun akhirnya Ngayogjazz kembali dilaksanakan secara daring.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Mengawali penampilannya, perempuan bernama lengkap Leilani Hermiasih tersebut memainkan piano secara spontan. Ia pun tidak menyanyi.
"Ada ide nggak judulnya apa? "tanyanya pada penonton.
"Ngayogjazz ini menjadi space untuk menciptakan suatu hal yang baru,"sambungnya.
Pada Ngayogjazz 2021 tersebut, ia mengenang masa kuliah kerja nyata (KKN).
Dari situlah lahir sebuah lagu berjudul Layang-layang.
"Lagu layang-layang ini saya ciptakan saat KKN. Waktu KKN ada kegiatan Agustusan, namanya senggetan. Jadi harus memutus layang-layang lawannya biar menang," kenangnya.
Setelah lagu layang-layang, Frau mengajak penonton menyanyikan lagu Sepasang Kekasih Yang Bercinta di Luar Angkasa.
Ia mengapresiasi panitia yang telah bekerja keras, sehingga Ngayogjazz 2021 berjalan dengan baik.
Baca juga: Ngayogjazz Diharapkan Jalan Terus Sebagai Wujud Penghormatan atas Mendiang Djaduk Ferianto
Menurut dia, Ngayogjazz adalah wadah dan peluang bagi musisi untuk berkarya.
Board Creative Ngayogjazz, Aji Wartono menjelaskan masih sama seperti tahun sebelumnya Ngayogjazz dilaksanakan secara daring.
Menurut dia, meski dalam kondisi pandemi kegiatan seni budaya harus bisa berjalan.
Meski digelar secara terbatas, ia berharap musisi dan seniman tetap bisa berkarya di tengah pandemi Covid-19.
"Kita masih menjaga agar kondusif, ada beberapa panggung, ada penampilan live streaming. Tadi ada Swingayogya, Krakatau, Endah Laras, Balawan, Endah Laras, Kua Etnika grup almarhum Djaduk yang juga pencetus Ngayogjazz. Dengan Ngayogjazz harapannya tetap bisa survive, kreasinya tidak mandek," jelasnya.
Meski sempat direncanakan dengan penonton, namun akhirnya Ngayogjazz kembali dilaksanakan secara daring.
"Memang dulu kan desa wisata boleh buka 25 persen, kemudian Karang Tanjung kan salah satu desa wisata yang boleh buka. Tetapi kemudian mengingat kondisi sekarang, dan kami juga melakukan audiensi dengan berbagai pihak, akhirnya ya demi kebaikan semuanya ya kembali dilaksanakan daring,"imbuhnya. ( Tribunjogja.com )
