Seniman Djaduk Meninggal
Ngayogjazz Diharapkan Jalan Terus Sebagai Wujud Penghormatan atas Mendiang Djaduk Ferianto
Meninggalnya seniman dan musisi senior Djaduk Ferianto mengagetkan para seniman.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Meninggalnya seniman dan musisi senior Djaduk Ferianto mengagetkan para seniman.
Pasalnya, sebelum tutup usia pada Rabu (13/11/2019) dini hari tadi sekitar pukul 02.30 WIB, Djaduk diketahuai masih sempat mengikuti rapat bersama tim NgayogJazz.
"Tadi malam kita masih rapat. Ngobrol-ngobrol. Beliau semangat sekali dan persiapan untuk Ngayogjazz, ya kita juga tidak menduga," kata Board of creative NgayogJazz, Aji Wartono, saat ditemui di rumah duka di Kembaran, Tamantirto Bantul, Rabu pagi.

Rapat tentang NgayogJazz di Jalan Mungkur diakui Aji dilakukan sampai larut malam, sampai pukul 23.30 WIB.
Djaduk diketahui pamit sekitar pukul 24.00 malam.
"Tadi malam beliau kelihtan biasa saja. Cuma capek dan ngantuk. Tapi kan beliau memang sosok pekerja keras," katanya.
• Kenangan Brian Jikustik pada Sosok Mendiang Djaduk Ferianto : Saya Pernah Menimba Ilmu pada Beliau
• Saat Mendiang Djaduk Ferianto Bercerita Tentang Mimpinya Bertemu Bagong, Sang Ayah
Adik kandung Butet Kertaradjasa ini, diakui Aji merupakan sosok yang penuh ide, semangat dan sangat peduli terhadap seni dan budaya.
"Ngayogjazz kan salah satu cita-cita beliau, supaya seni terutama musik itu bisa berjalan dengan bareng. Kemudian bisa mendekat ke penikmatnya," kata dia.

Sementara itu, Hattakiwa, salah satu board of creative di NgayogJazz, mengaku sangat kehilangan dengan kepergian Djaduk Ferianto.
Ia mengaku mendapatkan kabar kepergian almarhum, pada Rabu malam sekitar 02.30 WIB.
Ia cukup kaget, karena pada dini hari itu, ia bersama Djaduk, mengaku sempat mengikuti rapat tentang NgayogJazz.
Peran mendiang Djaduk di NgayogJazz menurut dia sangat besar.
• Para Kerabat dan Seniman Datangi Rumah Duka Mendiang Djaduk Ferianto
• Djaduk Ferianto Meninggal Dunia, Pesan Terakhir untuk Sang Putri : Selalu Jaga Kepercayaan dan Setia
Ia secara pribadi berharap, sebagai penghormatan kepada mendiang Djaduk, NgayogJazz tetap dilaksanakan.
"Ngayogjazz itu kan karya beliau, kalau saya pribadi, di Ngayogjazz kan tidak hanya saya, ya itu karya beliau harus dilaksanakan, justru harus dibuktikan. Beberapa rencana kecil yang melibatkan beliau tentu saja nanti kita arrange ulang ya," kata dia.
Tahun ini NgayogJazz rencananya akan digelar di Kwagon, Godean, pada tanggal 16 November mendatang.