Wabup Bantul Sebut Tak Ada Lagi Penularan Covid-19 dari Klaster Takziah

Dalam satu bulan terakhir, Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dari Klaster Takziah di Kapanewon Sedayu.

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
dok.istimewa
Ilustrasi Covid-19 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dalam satu bulan terakhir, Pemerintah Kabupaten Bantul terus berupaya untuk menghentikan penyebaran Covid-19 dari Klaster Takziah di Kapanewon Sedayu.

Kini, Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo yang juga sebagai Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bantul menyatakan bahwa penularan virus dari klaster ini sudah berhenti.

"Sekarang sudah tidak ditemukan lagi terpapar Covid-19 dari klaster itu," ujarnya Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Hujan Deras di Kulon Progo Akibatkan Longsor di 4 Titik

Joko mengungkapkan bahwa sebelumnya virus dari klaster ini sudah menyebar hingga ke daerah lain, bahkan ada beberapa sekolah yang terpaksa dihentikan sementara pembelajaran tatap mukanya karena ada warga sekolah yang tertular, yakni di SD Sukoharjo dan SMKN Sedayu.

Sejak munculnya klaster ini, Joko menyatakan bahwa semua pihak seperti tenaga kesehatan dari Dinkes, dibantu TNI Polri terus berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan tracing, testing dan treatment.

"Hasilnya, kami harus melakukan tracing 647 orang yang kontak erat, terbagi di empat kapanewon. Dari jumlah tersebut, sedayu 400-an sendiri. Lainnya ada di Pajangan, Srandakan, Sanden, Bantul dan Kasihan," ungkapnya.

"Tapi Alhamdulilah hari ini sudah tidak ada lagi klaster itu, sudah stop. Se-Kabupaten Bantul tinggal 130-an yang menjalani isolasi," imbuhnya.

Baca juga: Puluhan Pot Bunga di Jalan Lintas Yogyakarta-Solo di Ceper Klaten Dirusak Orang Tak Dikenal

Selain itu, ia juga menyebut bahwa saat ini ada lima kapanewon yang zero kasus yakni Pandak, Dlingo, Imogiri, Pleret dan Srandakan.

Joko juga mengklaim bahwa Kabupaten Bantul mendapat predikat terbaik tingkat nasional untuk testing, tracing dan treatment. Termasuk isolasi dengan tersedianya isoter yang memadai.  

"Ini kerja keras kita semua, bukti kongkrit ketika kita mau turun ke bawah, mendampingi masyarakat langsung, hasilnya baik. Sejauh ini Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan Puskesmas terus melakukan upaya pendampingan terhadap tempat-tempat yang kemarin kita lakukan tracing," tandasnya. (nto) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved