ISEI Yogyakarta Optimis PPKM Level II Bisa Dongkrak Industri Pariwisata dan Perekonomian
DI Yogyakarta masih memasuki level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level II. Dari regulasi itu, Ikatan Sarjana Ekonomi
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - DI Yogyakarta masih memasuki level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level II.
Dari regulasi itu, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta optimis industri pariwisata bisa kembali berjalan dan perekonomian berangsur pulih.
Diketahui, pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator utama dalam perekonomian. Roda kegiatan ekonomi di suatu wilayah tercermin dari pertumbuhan ekonominya.
Baca juga: Antisipasi Klaster Baru, Pemkab Bantul Akan Evaluasi 3 Kapanewon yang Berbatasan dengan Kota Yogya
Itu dapat dihitung dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk level negara atau pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk tingkat daerah (provinsi dan kabupaten/kota).
Badan Pusat Statistik (BPS) secara rutin menerbitkan data pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah setiap triwulan. Untuk Triwulan III-2021 akan dipublikasikan pada tanggal 5 November 2021.
Menurut Wakil Ketua I ISEI Cabang Yogyakarta, Amirullah Setya Hardi, pertumbuhan ekonomi Triwulan III-2021 dimungkinkan lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya karena penerapan PPKM level 3 dan 4.
“Kebijakan tersebut membuat aktivitas produksi dan konsumsi juga menurun sehingga dimungkinkan pertumbuhan ekonomi juga menurun,” bebernya, Senin (1/11/2021).
Dia menjelaskan, meskipun pada Triwulan III-2021 diterapkan PPKM level 3 dan 4, tapi berdasarkan data periode 2010-2020 pertumbuhan ekonomi pada Triwulan III paling tinggi, termasuk pada Triwulan III-2020 di periode pandemi Covid-19.
“Prediksi saya pertumbuhan ekonomi DIY Triwulan III-2021 dengan skenario moderat tetap tumbuh positif dan jika menerapkan skenario optimis maka bisa mendekati pertumbuhan ekonomi pada Triwulan II-2021,” jelas Amirullah yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Ditambahkan, Bogat AR yang juga pemilik dan pengelola The Alana Hotel & Convention Center Yogyakarta, sikap optimis ini harus dibangkitkan agar pertumbuhan Triwulan IV-2021 bisa terlihat.
Dia juga memprediksi, sampai akhir tahun 2021, perekonomian di DIY bisa tumbuh positif dengan catatan, protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi terus berjalan hingga mencapai kekebalan komunal.
“Setelah PPKM Level 2 ini kan kita bisa lihat, roda kegiatan ekonomi di DIY meningkat termasuk kegiatan pariwisata dan turunannya, seperti hotel, restoran, transportasi dan destinasi wisata,” katanya.
Terkait dengan kegiatan pariwisata, Bogat berharap pelaku usaha pariwisata memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan (Cleanliness), Kesehatan (Health), Keselamatan (Safety), dan Kelestarian Lingkungan (Environment) atau yang dikenal dengan CHSE.
Baca juga: Warung Apung Rawa Jombor Klaten Mulai Dibongkar, Pengelola Berharap Hal Ini Tidak Terjadi
Sedangkan, Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta dan juga pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Y Sri Susilo mengungkapkan, optimisme pertumbuhan ekonomi di DIY harus dibaca dan disikapi dengan bijak
“Bijak mencermati angka pertumbuhan ekonomi dalam arti juga harus dilihat pertumbuhan ekonomi masing-masing sektor atau lapangan usaha termasuk jenis usahanya,” kata dia.