Antisipasi Klaster Baru, Pemkab Bantul Akan Evaluasi 3 Kapanewon yang Berbatasan dengan Kota Yogya

Kabupaten Bantul saat ini masih menerapkan PPKM level 2. Masyarakat diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19

Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kabupaten Bantul saat ini masih menerapkan PPKM level 2. Masyarakat diminta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran Covid-19 dapat terus ditekan, terlebih ada prediksi adanya gelombang ketiga saat akhir tahun nanti.

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo menyatakan bahwa PPKM level 2 ini bisa tercapai karena kerja keras semua lapisan masyarakat, dan juga relawan yang ada di Bantul, Lurah, Panewu, seluruh elemen baik itu TNI Polri, termasuk dinas kesehatan.

"Yang harus kita lakukan ketika turun level, kita tidak boleh kendor dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan disiplin penegakan protokol kesehatan," ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya Senin (1/11/2021).  

Baca juga: Warung Apung Rawa Jombor Klaten Mulai Dibongkar, Pengelola Berharap Hal Ini Tidak Terjadi

Terkait paparan virus corona di Kabupaten Bantul, ia menyatakan bahwa seminggu yang lalu, jumlah warga yang melakukan isolasi sempat menyentuh angka 71 orang.

Tapi belakangan ini telah muncul klaster di beberapa titik kecamatan. Sehingga saat ini jumlah warga yang melakukan isolasi mencapai 109 orang.

Selain berupaya untuk menghentikan laju penyebaran corona tersebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan Panewu lain agar tidak muncul klaster-klaster baru, terlebih di kapanewon yang beririsan dengan Kota Yogyakarta. Sementara dari data yang dimiliki, dari 17 kapanewon di Bantul, saat ini ada tiga wilayah yang zero penularan, yakni Pandak, Imogiri, dan Pleret.  

Di sisi lain, pihaknya bersama gugus tugas termasuk Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul terus berupaya melakukan tracing dan testing dalam kasus klaster yang saat ini masih terjadi, yakni di Kapanewon Sedayu.

Joko Purnomo yang juga selaku Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul menilai, klaster di Sedayu ini muncul karena adanya warga yang tidak jujur dalam artian tetap beraktivitas meskipun dalam kondisi terpapar Covid-19.

"Saat ini di Sedayu, muncul klaster karena menurut laporan yang kita terima adanya masyarakat yang tidak jujur. Pandemi belum hilang 100 persen, dan saat ini kita masih di level 2, artinya masih ada aturan, pengetatan yang harus kita patuhi," ungkapnya.  

"Maka saya sangat berharap warga Bantul tetap harus bersabar, di dalam instruksi bupati (Inbup) kita tidak melarang kegiatan-kegiatan masyarakat, hanya ada pembatasan-pembatasan, itupun harus tetap disiplin prokes," imbuhnya.

Joko mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terkait penanganan Covid-19, baik terkait perkembangan kesembuhan, kinerja hingga vaksinasi. Pihaknya akan mengawalinya dengan Kapanewon yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta, yakni Kapanewon Sewon, Banguntapan dan Kasihan.

"Di situ kita akan bicara keseluruhan, terkait covid dan antisipasi supaya tidak lagi muncul klaster baru. Karena sebentar lagi ada liburan Natal dan tahun baru, kalau kita tidak melakukan antisipasi, bentuk kesiapan, ini akan bisa menimbulkan klaster baru," tandasnya.

Baca juga: Ramai Serukan Desakan Pembubaran Menwa, Mendagri Tito Karnavian Angkat Bicara

Saat ini, lanjutnya, Pemkab Bantul bersama jajaran tengah menyusun sebuah langkah antisipasi, misalnya dengan melakukan survei perilaku disiplin prokes masyarakat di beberapa titik yang disinyalir bisa menimbulkan klaster baru, misalnya di sekolahan.

"Sekolahan ini harus kita lakukan survei, kita juga melarang kantin buka, karena kalau buka bisa menimbulkan klaster. nah itu akan kita survei akan kita monitor," urainya.

Selain itu pihaknya juga akan mengoptimalkan Jagawarga. Wabup sendiri telah mengapresiasi kinerja lurah dan panewu yang telah membentuk Jagawarga di tengah keterbatasan saat ini. Langkah positif ini yang akan terus didorong karena ini bentuk upaya konkrit dalam rangka antisipasi isu gelombang ketiga. (nto)  

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved