Berita Bantul Hari Ini
Atasi DBD dengan Nyamuk Ber-Wolbachia, Pemkab Bantul Luncurkan Program Wow Mantul
Program WoW Mantul ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantul.
Penulis: Santo Ari | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintah Kabupaten Bantul melakukan inovasi di bidang kesehatan terlebih dalam penanganan pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD).
Hal ini dibuktikan dengan diluncurkannya program 'WOW MANTUL' yang merupakan akronim dari Wolbachia Wis Masuk Bantul.
Program ini terselenggara kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Bantul dengan UGM.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharja menyampaikan sampai dengan Oktober 2021 ini kasus DBD di Kabupaten Bantul mencapai 166 kasus.
Ia pun berharap program WoW Mantul ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di Kabupaten Bantul.
Baca juga: Kasus DBD Cenderung Melandai
"Meski angka DBD Bantul masih jauh di bawah angka rata-rata nasional dimana di tahun 2020 mencapai 129/100.000 penduduk. Namun kita tidak tinggal diam berbagai upaya telah kita lakukan seperti melalui program PSN dan foging fokus diarea penanggulangan DBD secara tepat," ujarnya saat peluncuran Wow Mantul pada Kamis (21/10/2021) kemarin.
Agus menambahkan implementasi teknologi Wolbachia akan diterapkan di 11 kapanewon, 38 kalurahan, dan 519 padukuhan, serta bekerja sama dengan 18 Puskesmas di Bantul.
Bentuk implementasinya akan dilakukan dengan menitipkan ember yang berisi telur nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di rumah warga yang sukarela menjadi orang tua asuh nyamuk, dan di beberapa fasilitas umum.
Antar titik pelepasan nyamuk ber-Wolbachia berjarak sekitar radius 50-75m2. Penitipan ember telur nyamuk tersebut hanya dilakukan 1 periode selama 6 bulan.
"Teknologi Wolbachia melalui Program WoW Mantul bersinergi dengan program pengendalian DBD lainnya, sehingga harapannya bisa menurunkan kasus DBD di Bantul secara signifikan. Partisipasi dan kerja sama dari berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan WoW Mantul," imbuhnya.
Baca juga: Kasus Terbilang Landai, Dinkes Bantul Imbau Masyarakat Tetap Waspadai Potensi DBD
Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengapresiasi terlaksananya kerjasama antara Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keprawatan UGM dalam program penanggulangan DBD berbasis nyamuk ber-wolbachia.
Wakil Bupati berharap dengan adanya program WOW Mantul ini dapat menekan secara signifikan kasus DBD di Kabupaten Bantul sehingga tidak ada lagi korban jiwa dari penyakit yang disebabkan virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti.
"Kita harus dukung program ini, harap kita para penewu, lurah, PKK akan bersinergi membangun sebuah kebersamaan dalam menyukseskan program ini, saya ingin program ini benar-benar dilakukan dan ditindak lanjuti secara nyata hingga bawah jangan sampai berhenti disini, supaya program itu dapat dirasakan oleh masyarakat," ungkapnya.
Adapun berdasarkan penelitian yang menggunakan metode Randomized Controlled Trial yang dilakukan di Kota Yogyakarta, teknologi Wolbachia terbukti efektif menurunkan kasus dengue sebesar 77 persen, dan menurunkan tingkat rawat inap DBD sebesar 86 persen.
Dengan diterapkannya teknologi Wolbachia, diharapkan bisa mengurangi beban masyarakat yang disebabkan oleh dengue dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Baca juga: Dinkes DIY Imbau Masyarakat Tetap Waspadai Potensi DBD saat Musim Pancaroba