Dinkes DIY Imbau Masyarakat Tetap Waspadai Potensi DBD saat Musim Pancaroba
Selain harus merespons pandemi Covid-19, Puskesman juga memiliki tugas lain untuk menangani beragam jenis penyakit lain termasuk DBD.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) di musim pancaroba.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembajun Setyaningastutie, mengaku telah menginstruksikan kepada Puskesmas-Puskesmas yang tersebar di seluruh DIY, untuk terus memantau dan melakukan penanganan terhadap penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Menurutnya, saat ini puskesmas memiliki beban berat.
Selain harus merespons pandemi Covid-19, mereka juga memiliki tugas lain untuk menangani beragam jenis penyakit lain termasuk DBD.
"Kita ingatkan lagi 3M itu sudah pasti. Kasus-kasusnya (DBD) tetap dicatat dan ditindaklanjuti," jelas Pembajun kepada Tribun Jogja, Senin (26/4/2021).
Namun Pembajun tidak bisa menyebutkan berapa jumlah kasus DBD sepanjang tahun 2021 ini.
Namun, dia menduga ada tren peningkatan kasus DBD sebab masyarakat terbagi konsentrasinya akibat pandemi Covid-19.
"Tapi kalau ditanya datamya saya nggak hapal. Trennya kemungkinan naik karena orang agak abai karena Covid-19," jelasnya.
Sebagai upaya pencegahan, Dinkes DIY terus menggencarkan gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan 3M plus dalam kehidupan masyarakat.
3M yakni menguras, menutup dan mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
"DBD kan sebenarnya kasus yang sudah ada berahun-tahun tapi kita suka lupa PHBS-nya. Kalau kita ya memperkuat PHBS. Kota saja yang sudah bagus (PHBS-nya) kasusnya aja masih ada," paparnya.
"Yang penting adalah lingkungan, apalagi pancaroba ini orang agak abai karena sudah ada Covid-19. DBD nya ini juga jadi prioritas juga lah," paparnya.
Lebih jauh, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Berty Murtiningsih, tak merespons pertanyaan Tribun Jogja ketika diminta informasi terkait jumlah kasus DBD di DI Yogyakarta. (*)