Kasus Terbilang Landai, Dinkes Bantul Imbau Masyarakat Tetap Waspadai Potensi DBD
Meski kasus terbilang relatif landai, namun Dinkes Bantul menyatakan masyarakat harus tetap berhati-hati.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mewaspadai potensi munculnya Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Bantul.
Meski kasus terbilang relatif landai, namun Dinkes Bantul menyatakan masyarakat harus tetap berhati-hati.
Kepala Dinas Kesehatan (DInkes) Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja, mengatakan DBD dapat dicegah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
Sebab nyamuk Sedes aegypti penyebab DBD dapat tetap bersarang di lingkungan rumah.
"Kami belum melakukan evaluasi mendalam. Sejauh ini kasus DBD di Bantul relatif landai, tetapi harus tetap waspada. Yang penting itu PSN, masyrakat harus rajib PSN,"katanya, Senin (26/04/2021).
Ia menyebut sarang nyamuk bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang perlu diwaspadai adalah faktor alam dan gaya hidup masyarakat.
Faktor alam misalnya hujan deras, tentu akan berpengaruh pada genangan air. Genangan air itulah yang dimanfaatkan untuk nyamuk berkembangbiak.
Faktor gaya hidup masyarakat juga mempengaruhi. Jika masyarakat abai terhadap kebersihan lingkungan, tidak menutup kemungkinan lingkungan tersebut akan menjadi tempat penularan penyakit.
"Jadi tidak hanya DBD saja, bisa jadi penyakit-penyakit lain. Memang ada beberapa faktor yang memengaruhi,"ujarnya.
Pihaknya pun akan melakukan pemetaan wilayah mana yang memungkinkan terjadi penularan DBD.
Ia berharap masyrakat selalu memperhatikan lingkungan tempat tinggal dan selalu mlakukan PSN. (*)