Masih Suasana Pandemi Covid-19, Pelaksanaan Garebeg Maulid Keraton Yogyakarta Digelar Sederhana
Perayaan Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW kembali digelar di Keraton Yogyakarta tanpa arak-arakan gunungan dan prajurit.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Kesebelas tembang ini narasinya diambil dari teks Sapa Aruh yang disampaikan Sri Sultan Hamengku Buwono X selama periode Februari hingga Juli 2021.
Adapun 11 tembang tersebut Mijil Sekarsih Slendro Manyura, Kinanthi Sekar Gadhung Pelog Bem dan Sinom Grandhel Pelog Barang.
Kemudian, Asmaradana Kedhaton Slendro Manyura, Gambuh Panglipur Slendro Manyura, Dhandhanggula dan Kanyut Pelog Bem.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi Selasa 19 Oktober 2021: Keluarkan Dua Kali Guguran Lava ke Barat Daya 1 Km
Ada juga, Durma Dhendharangsang Slendro Manyura, Pangkur Ngrenas Pelog Bem, Megatruh Wuluh Gadhing Slendro Manyura, Pocung Madusita Pelog Barang serta Mas Kumambang Limrah Pelog Bem.
Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhomardowo, KPH Notonegoro, mengatakan bahwa peluncuran video tutorial Macapat volume 2 ini merupakan respons atas tingginya minat masyarakat pada video tutorial Macapat volume 1 yang telah diluncurkan pada 2020 lalu.
“Kami mengapresiasi antusias masyarakat atas tanggapan dan respon yang baik pada peluncuran video tutorial Macapat tahun 2020 lalu,” jelasnya.
Lanjut KPH Notonegoro, selain bertujuan sebagai sarana edukasi virtual mengenai keraton, konten tersebut diharapkan dapat menjadi referensi kegiatan dan sajian budaya yang dapat dinikmati dan dipraktikkan masyarakat sembari tetap berada di rumah.
Seluruh tutorial Macapat tersebut dapat disaksikan melalui kanal YouTube: Kraton Jogja.
“Mari senantiasa menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Semoga sehat dan berkah senantiasa membersamai kita dan orang-orang terkasih,” tandasnya. (ard)