PSS Sleman

Blak-blakan Soal Tuntutan BCS, Komut PT PSS: Siapapun Pelatih Nggak Enak untuk Bersikap Objektif

Akan dalam audiensi tersebut Agus Projosasmito belum bisa memberikan jawaban akibat ketidakhadiran pemilik saham Effy Soenarni Soeharsono.

Tribun Jogja/ Hanif Suryo
Suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) saat mendukung tim kebanggannya kontra Persija Jakarta pada ajang Piala Presiden di Stadion Maguwoharjo, Sleman, 15 Maret 2019. 

Lebih lanjut Agus menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memerintahkan kepada jajaran manajemen untuk memindahkan homebase PSS keluar dari Sleman sebagaimana yang mencuat beberapa waktu terakhir.

"Kami tidak pernah memerintahkan, memindahkan homebase Sleman (PSS) ke tempat lain. Saya pun kaget, itu apa kok berani-beraninya memindahkan homebase Sleman ke tempat lain. Wah ini nggak sopan, ini kurang ajar," kata Agus.

"Saya berani ajukan ke tuntutan ke pengadilan manapun bahwa saya tidak pernah memerintahkan untuk memindahkan homebase Sleman ke tempat lain, saya janji," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo juga berujar bahwa pihaknya melayangkan surat kepada pemegang saham mayoritas PT PSS supaya segera memberikan keputusan terkait tuntutan suporter.

Kustini memberikan waktu hingga Senin (18/10/2021) pukul 16.00 WIB untuk memberikan keputusan tegas terhadap tiga tuntutan suporter.

Hal tersebut disampaikan Kustini usai melakukan zoom meeting dengan salah satu pemegang PT PSS dari PT Palladium Pratama Cemerlang selaku pemegang saham mayoritas, Agus Projosasmito.

Dalam perbincangan daring tersebut, Kustini meminta pemegang saham PT PSS agar bersikap tegas terhadap sikap manajemen yang terkesan lamban memberi respon pada aduan suporter.

"Para suporter ini sudah lama menunggu bahkan ada yang sampai ke Jakarta dan Bandung. Tapi sampai hari ini belum ada jawaban yang memuaskan. Maka dari itu saya di sini ingin meminta jawaban yang tegas dari pemegang saham, bagaimana," kata Kustini saat berbincang melalui zoom, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: PSS Akhiri Hasil Buruk

Baca juga: Bupati Sleman Ikut Turun Tangan Selesaikan Masalah Suporter dan PSS Sleman

Jawaban tegas yang dimaksud Kustini adalah tuntutan suporter agar Direktur Utama PSS, Marco Gracia Paulo, pelatih Dejan Antonic, dan pemain Arthur Irawan keluar.

Pasalnya, hingga saat ini manajemen PT PSS terkesan mengulur waktu dan tidak mengindahkan tuntutan suporter tersebut.

"Saya memantau PSS dari jauh. Dan dari informasi yang saya dengar (tuntutan) akan dipenuhi sebelum pertandingan seri ke dua. Tapi sampai ini belum ada jawaban tegas yang akhirnya memicu kemarahan para suporter," jelas Kustini.

Menindaklanjuti hal tersebut, Kustini mengirimkan surat melalui Pemda Sleman sebagai bentuk ultimatum.

"Siang ini saya akan kirim suratnya. Saya kasih waktu sampai Senin sore. Kalau sampai belum ada sikap tegas minimal dari salah satu tuntutan itu, akan saya tindak lanjut," ujar Kustini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, lantaran tak kunjung mendapatkan jawaban soal realisasi tiga tuntutan, komunitas suporter klub PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) menggelar audiensi dengan Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Jumat (15/10/2021) dini hari WIB.

Hal tersebut dilakukan lantaran tuntutan Sleman Fans belum mampu dipenuhi dewan komisaris dan pemegang saham mayoritas PT PSS.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved