Pasien Covid-19 dari Klaster Senam di Bantul Bertambah
Tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Bambanglipuro telah melakukan tracing ke warga yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 klaster senam.
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas Bambanglipuro telah melakukan tracing ke warga yang kontak erat dengan pasien positif Covid-19 klaster senam.
Dari upaya tersebut, jumlah pasien Covid-19 bertambah.
Kepala Puskesmas Bambanglipuro dr. Tarsisius Glory mengungkapkan, bahwa dari hasil tracing terhadap 9 orang terpapar Covid-19 ada 13 orang yang kontak erat. Selanjutnya mereka langsung menjalani swab PCR.
Baca juga: Dorong Kebangkitan Wisata Magelang, Bangunan di Nepal Van Java Dicat Ulang
"Hasilnya dari 13 itu 5 orang dinyatakan terkonfirmasi positif. Sehingga total kasus klaster senam menjadi 14 orang," ujarnya Kamis (14/10/2021).
Namun demikian, ia menyatakan bahwa sebagian besar pasien klaster senam berstatus tanpa gejala.
Mereka yang masuk OTG (orang tanpa gejala) diminta untuk melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Sedangkan yang bergejala dirujuk ke rumah sakit lapangan khusus COVID-19 (RSLKC) Bambanglipuro, Bantul.
"Jadi dari 14 itu ada 3 orang yang dirujuk ke RSLKC Bambanglipuro karena bergejala," imbuhnya.
Adapun kasus penyebaran Covid-19 tersebut bermula ketika salah seorang warga di Padukuhan Mbelan, Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Bambanglipuro yang positif Covid-19 mengikuti senam sehat bersama warga yang lain.
Selain klaster senam, ada pula klaster tilik yang dari warga Padukuhan Gokerten, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden.
Warga yang seluruhnya ibu-ibu sempat menjenguk salah seorang warga yang belakangan diketahui positif Covid-19.
Dari sembilan warga yang terpapar Covid-19 karena menjenguk tersebut, pihak tenaga kesehatan Puskesmas Sanden telah melakukan tracing ke 22 warga yang kontak erat.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 14 Oktober 2021: Tambah 34 Kasus Baru, 84 Orang Sembuh
Terpisah, Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Agus Budi Raharja menyatakan bahwa Bupati Bantul akan segera mengeluarkan surat edaran terkait dengan perkuatan tracing, testing, treatment hingga penegakan aturan yang dilakukan oleh Tim Gakkum Covid-19. Upaya ini menindaklanjuti dua klaster Covid-19 di Bantul.
"Surat edaran itu juga terkait sosialisasi kepada masyarakat, seperti kesadaran untuk bersedia tes swab PCR jika masuk dalam daftar kontak erat. Draf surat edaran bupati sudah jadi dan mungkin hari ini akan ditandatangani oleh bupati," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, ia menekankan bahwa pandemi Covid-19 belum berakhir. Jika masyarakat abai dalam menjalankan protokol kesehatan, maka bisa dipastikan kasus Covid-19 di Bantul akan kembali naik.
"Menurunnya kasus belum berarti hilang, sehingga Presiden juga mengatakan jangan euforia harus tetap melaksanakan 3M karena pengendalian Covid-19 hanya dengan 3M," tandasnya. (nto)