Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak Saat Pandemi, RSUP Dr Sardjito Perkuat Sisrute Maternal Neonatal

Rumah Sakit Umum Pendidikan (RSUP) Dr Sardjito konsisten menguatkan Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) untuk menekan kematian ibu dan bayi

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Penguatan fungsi Sisrute du RSUP Dr Sardjito untuk menekan kematian ibu dan bayi 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rumah Sakit Umum Pendidikan (RSUP) Dr Sardjito konsisten menguatkan Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) untuk menekan kematian ibu dan bayi khususnya yang terpapar Covid-19.

Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Dr Sardjito, Dr dr Sri Mulatsih SpAK MPH mengatakan di era disruptif dan masa pandemi, salah satu permasalahan strategis dalam bidang kesehatan adalah semakin tingginya angka kematian ibu dan bayi karena Covid-19.

Salah satu program yang sudah dikembangkan oleh Kementrian Kesehatan adalah Sisrute. Namun, itu belum mampu berperan dalam mencegah kematian khususnya ibu dan bayi.

“Maka, RSUP Dr Sardjito, dalam kerangka Academic Health System (AHS) bersama dengan FKKMK UGM dan Dinas Kesehatan DIY melaksanakan proyek perubahan dengan tema ‘Penguatan Fungsi Sisrute Maternal Neonatal di DI Yogyakarta’,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima Tribun Jogja, Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Sebanyak 80 Persen Warga Bangunharjo Bantul Telah Disuntik Vaksin Covid-19

Dia menjelaskan, dalam jangka pendek ada sejumlah hal yang harus dipenuhi.

Pertama, berkaitan dengan pengembangan kesepakatan bersama berupa Surat Keputusan Bersama (SKB) antara RSUP Dr Sardjito, FKKMK UGM dan Dinas Kesehatan Propinsi DIY.

Kedua, audit Sisrute khususnya Maternal Neonatal di RSUP Dr Sardjito dalam rangka untuk melihat permasalahan implementasi sistem rujukan.

Dalam proses audit dilakukan dengan 3 cara yaitu audit sistem, audit kepada user atau pelaksana, audit terkait kebijakan yang sudah berjalan dengan melakukan Forum Group Discussion (FGD) dengan perwakilan Dinas Kesehatan, rumah sakit, maupun psukesmas.

Ketiga, penguatan tim Poned dan Ponek untuk Kabupaten Bantul sebagai percontohan program.

Keempat, penguatan tim Ponek RSUP Dr Sardjito dan kelima berkaitan dengan telemedicine atau telekonferensi dengan salah satu rumah sakit afiliasi AHS, yakni RSUD Wates. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada periode 19 Juli sampai dengan 28 September 2021.

Baca juga: Total 99 Persen RT di Gunungkidul Sudah Zona Hijau, PPKM Level 3 Tetap Berlanjut

“Ponek adalah Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Komprehensif di rumah sakit, dan Poned merupakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar,” tambahnya.

Lebih lanjut, dari hasil kegiatan itu, menurut Sri, ada beberapa hal penting yang perlu ditindaklanjuti.

Pertama, perlu adanya evaluasi fungsi Sisrute secara nasional supaya lebih bersahabat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved