Menengok Laju Kota Yogyakarta Lewat Display Arsip 'Jogja Tempo Doeloe dan Masa Kini'
Mungkin, sedikitpun tidak terbayang di benak kalangan milenial, bagaimana wujud Malioboro, atau Pasar Beringharjo pada 1956 silam. Pemkot Yogyakarta
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Mungkin, sedikitpun tidak terbayang di benak kalangan milenial, bagaimana wujud Malioboro, atau Pasar Beringharjo pada 1956 silam.
Pemkot Yogyakarta pun mencoba membuka lembaran masa lampau itu, melalui pameran foto 'Jogja Tempo Doeloe dan Masa Kini'.
Bergulir di Grha Pandawa, Komplek Balai Kota Yogyakarta, hingga 7 Oktober, display dekorasi arsip tersebut digulirkan sebagai rangkaian acara HUT ke-265 Kota Yogyakarta.
Ya, masyarakat umum pun diizinkan menikmati gelaran ini, sembari meraba laju perkembangan kota pelajar.
Baca juga: Jaga Kelestarian, Burung Jenis Elang Brontok dan Alap Jambul Dilepasliarkan ke Alam Kulon Progo
Dalam foto yang dipajang berjajar itu, tampak bagaimana ikhwal pembangunan Balai Kota Yogyakarta yang kini telah berdiri megah di Timoho.
Selain itu, yang tak kalah menarik, foto Hotel Garuda tempo dulu, yang saat ini berevolusi menjadi Grand Inna Malioboro nan mempesona.
"Kemudian, ada foto fasad bangunan menara gaok sirine Pasar Beringharjo tahun 1956, atau bangunan pemerintah yang sekarang jadi kantor PDAM Tirtamarta 1956," tandas Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogya, Veronica Ambar Ismuwardani, Rabu (6/10/2021).
Ia mengatakan, materi foto berasal dari khazanah arsip milik Pemerintah Kota Yogyakarta yang lantas dikelola oleh lembaga kearsipan daerah (LKD), kemudian dikelompokkan dalam tema dan sub tema.
Sehingga, memudahkan para pengunjung, baik secara daring maupun luring.
Menurut Ambar, kegiatan tersebut, juga sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat, mengenai keberadaan arsip yang dikelola LKD.
Sekaligus, bentuk edukasi pada warga, tentang betapa pentingnya mengelola, menyimpan dan merawat arsip, baik berupa foto, atau dokumen.
"Jadi, materi display dekorasi arsip foto bertemakan 'Jogja Tempo Doeloe dan Masa Kini' berisi sekitar 80 foto fasad bangunan, kemudian ada juga kegiatan perayaan sekaten dari tahun 1956 sampai tahun 2017," katanya.
Baca juga: Pemkab Bantul Gelar Penanaman Perdana Komoditas Bawang Merah di Demplot Bulak Karangjati
"Masyarakat yang hendak menyaksikan pun tidak harus mendatangi lokasi, atau Balai Kota, ya, karena event bisa disaksikan melalui kanal Youtuber Pemerintah Kota Yogyakarta, atau secara daring," lanjut Ambar.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, kegiatan seperti ini sangat penting dalam menilik sejarah Kota Yogyakarta. Apalagi, generasi milenial tentu sedikit yang mengetahui wajah kampung halamannya di masa-masa lampau.
"Dengan kegiatan ini, diharapkan bisa tumbuh kenangan dan rasa cinta pada Kota Yogyakarta, yang bila dipadukan dengan tanggap tanggon tuwuh akan menjadi sebuah kekuatan bersama," pungkas Sekda. (Aka)