Dinsos DIY Menutup 31 Shelter Isolasi Pasien Covid-19, Sisakan 1 Shelter Aktif

Tren kasus positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terus membaik membuat Pemda DIY percaya diri untuk menonaktifkan shelter

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tren kasus positif Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terus membaik membuat Pemda DIY percaya diri untuk menonaktifkan shelter atau lokasi karantina pasien Covid-19 di wilayahnya.

Tercatat Dari 32 titik yang ada, kini Pemda DIY hanya menyisakan 1 shelter yang masih aktif.

Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih mengatakan, penutupan itu dilakukan seiring menurunnya pasien positif Covid-19 yang ingin menjalani isolasi di berbagai shelter yang dikelola Pemda DIY.

Baca juga: Perpanjangan Uji Coba Pembukaan Alwa Kulon Progo, Penjual Makanan Boleh Buka Hingga Pukul 24.00

Endang mengatakan shelter ditutup secara serentak pada tanggal 22 September 2021 lalu.

"Dari 32 titik yang ada tinggal 1 yang saya aktifkan karena masih ada pasiennya. Tapi, lainnya sudah saya close," kata Endang saat dihubungi, Selasa (5/10/2021).

Satu shelter yang kini masih terisi pasien Covid-19 tersebut dikelola oleh Dinas Sosial DIY dan PT KAI. 

Rencananya, mess khusus karyawan perkeretapian ini juga akan ditutup ketika penghuninya sudah merampungkan masa karantina.

Demikian pula 4 lokasi isolasi terpusat (isoter) yang dikelola bersama dengan instansi lain juga bernasib sama.  

Keempat shelter yakni Shelter PUPR-Polda DIY; BBWS Serayu Opak; Rusun PIAT-UGM; dan Rusun UNY telah dinonaktifkan per 1 Oktober kemarin 

Kendati demikian, Dinas Sosial tetap menyiagakan satu lokasi shelter berkapasitas 100 kamar yakni di Balai Besar Diklat Kesejahteraan Sosial, Jalan Veteran, Kota Yogyakarta.

"Hanya memang posisi standby, bukan saya tutup terus tidak melayani lagi. Mudah-mudahan hal-hal yang kami pikirkan ini tidak terjadi begitu," harapnya.

Endang melanjutkan, penyusutan kiriman pasien ke berbagai shelter ini terpantau sejak awal September 2021. 

Baca juga: Pemkab Gunungkidul Targetkan 9 Ribu Warga Tervaksin COVID-19 Tiap Hari

Pada pekan kedua bulan September lalu, kebutuhan isolasi berkurang drastis hingga akhirnya nol pasien.

Dinsos pun mengklaim bahwa mereka yang dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang karena memang kondisinya membaik berkat penanganan di shelter

"Sembuh semua. Alhamdulillah. Walaupun waktu itu juga ada yang agak berat karena pas lagi boomingnya Covid-19 di Juli-Agustus. Sementara posisi rumah sakit penuh, makanya kita pakai terapi dengan pendampingan sosial supaya mereka tetap semangat. Karena Covid-19 tidak ada obatnya selain dari kita sendiri untuk meningkatkan imun," pungkasnya. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved