Update Corona di DI Yogyakarta

Kasus Positif Covid-19 Melandai, Tingkat Keterisian Selter Isolasi di DI Yogyakarta Terus Menurun

Dari 3.721 tempat tidur yang tersedia, sebanyak 597 di antaranya tengah digunakan oleh pasien Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
Tribun Jogja/ Azka Ramadhan
Ilustrasi selter isolasi terpusat di Rusunawa Bener, Tegalrejo, yang dikelola Pemkot Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tingkat keterisian selter isolasi di DI Yogyakarta mengalami penurunan signifikan bersamaan dengan melandainya penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19.

Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Sosial (Dinsos) DIY, saat ini tercatat ada 62 selter di DIY dengan total daya tampung sebanyak 3.721 tempat tidur.

Selter-selter tersebut ada yang dikelola oleh Pemda DIY, pemerintah kabupaten atau kota, kelurahan atau kalurahan, perguruan tinggi, rumah sakit, hingga hotel.

Dari 3.721 tempat tidur, sebanyak 597 di antaranya tengah digunakan oleh pasien Covid-19 tanpa gejala maupun bergejala ringan.

Baca juga: 1.200 Pasien Isoman di DI Yogyakarta Berhasil Dirujuk ke Selter Isolasi Terpusat

Sedangkan hingga saat ini,selter isolasi Covid-19 telah melayani sebanyak 1.933 pasien.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menuturkan, upaya penambahan selter isolasi di DIY kini telah dihentikan karena tingkat keterisiannya terus mengalami penurunan.

Meski demikian, gedung-gedung yang sebelumnya telah dipersiapkan sebagai selter, bisa kembali difungsikan sewaktu-waktu jika kasus positif Covid-19 kembali mengalami lonjakan.

Satu di antaranya ada gedung eks Hotel Mutiara yang hingga saat ini belum difungsikan sebagai selter isolasi terpusat.

"Yang penting kita siap. Kalau nggak dibutuhkan, alhamdulilah. Sampai sekarang belum (digunakan) karena yang kita siapkan juga bleum penuh baik di UGM, UNY, dan BBWSO," jelas Aji, Jumat (3/9/2021).

Ribuan ruangan isolasi tersebut dulunya disiapkan Pemda DIY untuk menekan angka kematian di DIY.

Sebab, banyak pasien Covid-19 yang meninggal saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Selain meningkatkan kapasitas selter, Pemda DIY pun telah membentuk Satgas Penebalan Nakes yang bertugas memantau serta mendorong pasien isoman untuk pindah ke selter maupun rumah sakit jika menunjukkan gejala Covid-19.

Sedikitnya ada lebih dari 1.200 pasien yang berhasil dibujuk untuk pindah ke selter ataupun rumah sakit.

Baca juga: UGM Ubah 3 Selter Jadi RS Darurat Covid-19 bagi Pasien OTG dan Gejala Ringan, Terbuka untuk Umum

"Teman-teman penebalan nakes ini sudah banyak yang berhasil membujuk saudara kita untuk masuk ke isoter," jelasnya.

Saat ini fokus utama pihaknya adalah menekan angka kematian terhadap pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RS.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved