UGM Ubah 3 Selter Jadi RS Darurat Covid-19 bagi Pasien OTG dan Gejala Ringan, Terbuka untuk Umum

Sejak Selasa (10/8/2021), tiga selter penanganan Covid-19 yang dikelola Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah dikonversi menjadi rumah sakit (RS)

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
istimewa
Hotel UC UGM dan Wisma Kagama yang sempat dijadikan selter pasien Covid-19 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sejak Selasa (10/8/2021), tiga selter penanganan Covid-19 yang dikelola Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah dikonversi menjadi rumah sakit (RS) darurat untuk penanganan Covid-19.

Adapun tiga selter tersebut yakni University Club, Wisma KAGAMA dan Asrama Darmaputera Karanggayam. Ketiga selter diberi nama RS Khusus Covid Gadjah Mada.

Keputusan ini ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 219/KEP/2021 tentang Penetapan Rumah Sakit Lapangan/Darurat Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Penetapan Rumah Sakit Khusus Covid Gadjah Mada berdasarkan Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta tanggal 29 Juli 2021, merupakan salah satu upaya Pemerintah DIY dalam penanggulangan pandemi COVID-19,” terang Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr Ade Febrina L, MSc SpA(K) dalam keterangan resmi, Selasa (11/8/2021).

Baca juga: Info Prakiraan Cuaca BMKG DI Yogyakarta Hari Ini Jumat 16 Juli 2021, Sleman Berpotensi Hujan

Dia mengatakan, keputusan gubernur menyebutkan bahwa penetapan rs darurat dilakukan menimbang bahwa meningkatnya jumlah pasien terinfeksi Covid-19.

Peningkatan tersebut mengakibatkan rumah sakit rujukan di DIY tidak mampu menampung pasien positif terinfeksi.

RSA UGM sendiri ditetapkan sebagai rumah sakit pengampu bagi RSKC Gadjah Mada

Ade melanjutkan, RSKC Gadjah Mada berupaya memberikan pelayanan secara gratis bagi pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang atau OTG (Orang Tanpa Gejala) yang membutuhkan isolasi mandiri, namun tidak dapat melakukan isolasi mandiri di rumah atau di tempat lain.

“RSKC Gadjah Mada difasilitas dengan aplikasi self assessment yang digunakan pasien untuk melaporkan kondisi kesehatannya secara mandiri, dan terkoneksi dengan sistem di rumah sakit. Selain itu, dokter dan perawat dijadwalkan untuk melakukan pengecekan secara rutin,” tambahnya.

Ia memaparkan, pasien yang dirawat di RSKC Gadjah Mada menerima sejumlah layanan.

Layanan itu antaranya fasilitas kamar serta makanan tiga kali dalam sehari, evaluasi klinis harian secara berkala, konsultasi dokter, juga obat-obatan.

“Kondisi harian pasien dapat dilaporkan melalui link assessment, dan apabila terjadi perburukan klinis dan membutuhkan penanganan khusus, pasien akan ditindaklanjuti untuk proses rujuk ke RSA UGM oleh petugas RSKC Gadjah Mada,” imbuh Ade.

Ia menegaskan bahwa RSKC Gadjah Mada melayani pasien dari kalangan masyarakat umum, tidak terbatas pada sivitas UGM

Layanan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menerima penanganan kesehatan yang diperlukan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved