Dinas Pariwisata Bantul Berharap Aplikasi PeduliLindungi dan Visiting Jogja Dapat Terkoneksi
Pemerintah pusat akan mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat tujuan wisata untuk skrining pengunjung.
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Pemerintah pusat akan mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat tujuan wisata untuk skrining pengunjung.
Nantinya pengunjung diminta untuk memindai atau scan barcode yang sudah disediakan di tempat wisata menggunakan aplikasi ini.
Kepala Dinas Pariwisata Bantul, Kwintarto Heru Prabowo mengakui bahwa pihaknya telah mengetahui adanya rencana penerapan aplikasi tersebut.
Baca juga: Satpol PP Kota Yogyakarta Tangkap Remaja Pembuat Mural di Jembatan Kleringan
Namun demikian, ada beberapa hal yang menurutnya perlu dicermati jika akhirnya PeduliLindungi benar-benar diterapkan.
Salah satunya adalah bahwa DIY selama ini telah menerapkan aplikasi Visiting Jogja untuk skrining pengunjung termasuk dalam hal ticketing.
"Di Yogya ada aplikasi Visiting Jogja kalau keduanya diberlakukan kan semakin lama proses retribusinya. Sehingga kalau boleh usul, kalau memungkinkan aplikasi Visiting Jogja bisa juga terkoneksi dengan PeduliLindungi," ujarnya Jumat (27/8/2021).
Dengan terkoneksinya dua aplikasi ini, menurutnya petugas tidak akan bekerja dua kali dalam hal mendata pengunjung. Selain itu, selama ini aplikasi Visiting Jogja juga dapat berfungsi sebagai kontrol jumlah kunjungan agar tidak terjadi kerumunan di tempat tujuan wisata.
Ia mencontohkan, Pantai Parangtritis dimungkinkan akan terjadi antrean yang mengular jika kedua aplikasi ini diterapkan.
"Jika aplikasi Visiting Jogja itu sudah diintegrasikan dengan PeduliLindungi, kami tidak perlu mencatat lagi, orang datang tinggal tempel barcode," imbuhnya.
Selain itu, hal lain yang ia cermati adalah tidak semua pengunjung wisata melek teknologi. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah bagaimana para pengunjung dapat membuktikan dirinya telah divaksin, yakni dengan membawa surat vaksin.
Baca juga: Dua Mahasiswa FTM ITNY Ikuti Program MSIB Kampus Merdeka
Maka dari itu, ia akan mengusulkan ke Dinas Pariwisata DIY, jika terjadi kesulitan di lapangan terkait penerapan aplikasi PeduliLindungi, wisatawan bisa menunjukkan kartu atau sertifikat vaksin kepada petugas
"Yang penting wisatawan punya bukti divaksin atau menunjukkan kartu vaksin.
Kita cari solusi karena tidak semua punya smartphone, kalau sertifikat vaksin kan punya semua," tandasnya.
Ia berharap dengan beberapa solusi kemudahan tersebut, industri wisata di Bantul dapat cepat bangkit ketika nanti pintu untuk kunjungan wisata sudah mulai dibuka. Selama ini pelaku wisata sangat berharap ada kelonggaran-kelonggaran dalam PPKM yang saat ini berlaku. (nto)