Pemkab Sleman Kebut Vaksinasi untuk Pelajar, Targetkan Januari Gelar Sekolah Tatap Muka
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk penanggulangan pandemi Covid-19 di Bumi Sembada masih berada di level 4 hingga 30 Agustus
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Saat itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo ingin menggelar sekolah tatap muka dengan pertimbangan siswa sudah terlalu lama belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Ia khawatir jika terlalu lama belajar di rumah akan ada gap pendidikan. Bahkan lebih dari itu, akan mempengaruhi indeks pembangunan manusia di Sleman.
Baca juga: Ada 64 Anak Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19, Pemkot Magelang Siapkan Program Bantuan
"Meskipun selama pandemi tetap belajar dengan PJJ, tapi kurang. Saya takut intelektual-nya berkurang. Ada gap pendidikan, kasihan," kata Kustini, 22 Juni 2021.
Saat itu, Kustini bahkan telah merencanakan teknis pembelajaran tatap muka di masing-masing sekolah dibagi dalam dua shift dengan kapasitas siswa maksimal 50 persen.
Aturan tersebut sempat diubah lebih ketat menjadi 25 persen saja. Dan, yang diperbolehkan menggelar tatap muka bagi sekolah yang berada di luar zona merah.
Namun, laju penularan Covid-19 di bulan Juli semakin tinggi. Rencana pembelajaran tatap muka akhirnya ditunda. (rif)