Pemkab Sleman Kebut Vaksinasi untuk Pelajar, Targetkan Januari Gelar Sekolah Tatap Muka

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk penanggulangan pandemi Covid-19 di Bumi Sembada masih berada di level 4 hingga 30 Agustus

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk penanggulangan pandemi Covid-19 di Bumi Sembada masih berada di level 4 hingga 30 Agustus 2021 mendatang.

Hal itu tentu tidak memungkinkan untuk menggelar sekolah tatap muka.

Kendati demikian, Pemkab Sleman telah melakukan ancang-ancang dengan mengebut pelaksanaan vaksinasi bagi usia pelajar.

Dengan harapan, pada semester genap bulan Januari mendatang, pelajar di Sleman bisa belajar di sekolah. 

Baca juga: Sudah 4 Kecamatan di Klaten Terima UGR Tol Yogyakarta-Solo, Nilainya Capai Rp 800 Miliar

"Tahapannya sekarang vaksin dulu. Yang penting untuk (pembelajaran) tatap muka sudah ada angan angan, ancang-ancang. Di Januari semester genap mudah-mudahan bisa terwujud," kata Sekda Sleman, Harda Kiswaya, Rabu (25/8/2021). 

Menurut dia, pihaknya saat ini sedang mengebut pelaksana vaksinasi bagi usia pelajar. Terutama SD dan SMP.

Sementara untuk sekolah menengah atas, pelaksanaan vaksin akan dikoordinasikan dengan Balai Pendidikan Menengah (Dikmen).

Harda menyampaikan, setelah vaksinasi dianggap sudah bisa untuk mendorong dan membuka pembelajaran tatap muka maka sekolah akan dibuka.  

Ia mengagendakan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Sleman dapat dimulai pada bulan Januari. Karenanya, percepatan penyuntikan vaksin saat ini terus dikebut.

Setiap bulan capaian vaksin bagi pelajar akan terus dievaluasi, seiring dengan tren angka penularan dan penurunan level di PPKM. 

"Jika Januari (dinilai) berani buka, ya kita buka," kata dia. 

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Cahya Purnama menyampaikan, selama masih berada di PPKM level 4, Kabupaten Sleman sementara belum bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Kecuali nantinya sudah turun di level 3. Sebab itu, upaya terus dilakukan agar PPKM di Kabupaten Sleman bisa segera turun. Adapun untuk capaian vaksinasi bagi pelajar, hingga saat ini sudah mencapai 19,83 persen. 

"Vaksinasi pelajar saat ini sudah 19,83 persen, dari total sasaran 19,491 siswa. Untuk herd imunity harus mencapai 70 persen," kata dia.

Sebagaimana diketahui, sekolah tatap muka bagi siswa SD - SMP di Kabupaten Sleman sebenarnya sudah direncanakan untuk dibuka pada tahun ajaran baru di pertengahan Juli lalu.

Saat itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo ingin menggelar sekolah tatap muka dengan pertimbangan siswa sudah terlalu lama belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Ia khawatir jika terlalu lama belajar di rumah akan ada gap pendidikan. Bahkan lebih dari itu, akan mempengaruhi indeks pembangunan manusia di Sleman. 

Baca juga: Ada 64 Anak Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19, Pemkot Magelang Siapkan Program Bantuan

"Meskipun selama pandemi tetap belajar dengan PJJ, tapi kurang. Saya takut intelektual-nya berkurang. Ada gap pendidikan, kasihan," kata Kustini, 22 Juni 2021. 

Saat itu, Kustini bahkan telah merencanakan teknis pembelajaran tatap muka di masing-masing sekolah dibagi dalam dua shift dengan kapasitas siswa maksimal 50 persen.

Aturan tersebut sempat diubah lebih ketat menjadi 25 persen saja. Dan, yang diperbolehkan menggelar tatap muka bagi sekolah yang berada di luar zona merah.

Namun, laju penularan Covid-19 di bulan Juli semakin tinggi. Rencana pembelajaran tatap muka akhirnya ditunda. (rif)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved