Kasus Harian Covid-19 Naik Turun, Sleman Masih PPKM Level 4
Kasus penularan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Sleman masih naik turun atau sangat fluktuatif.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus penularan Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) di Kabupaten Sleman masih naik turun atau sangat fluktuatif.
Saat ini, Kabupaten di utara Yogyakarta itu menerapkan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 23 Agustus mendatang.
Sekda Sleman Harda Kiswaya menyampaikan, meskipun saat ini angka penularan Covid-19 di Bumi Sembada cenderung menurun namun masih sedang.
Artinya penularan masih di atas ambang batas yang seharusnya Level 3 sehingga sampai sekarang masih diterapkan PPKM Level 4.
Baca juga: Pulang Dari Olimpiade Tokyo 2021, Wahyana Ingin Tetap Jadi Guru di Gunungkidul Hingga Pensiun
Diakuinya, kurva penularan di Sleman sangat fluktuatif. Sebab dalam upaya mendisiplinkan protokol kesehatan di masyarakat masih mengedepankan toleransi.
"Langkah kita, akan lebih mendisiplinkan lagi," kata dia, Selasa (17/8/2021).
Merujuk data dashboard informasi Covid-19 Kabupaten Sleman tertanggal 17 Agustus 2021 pukul 19.23, total pasien terkonfirmasi Covid-19 berjumlah 39.615 orang.
Dari jumlah tersebut, 32.002 sudah sembuh dan 1.696 meninggal dunia. Lainnya masih dirawat dan menjalani isolasi.
Disamping mendisiplinkan prokes di masyarakat, upaya Pemerintah Kabupaten agar dapat menekan laju penularan adalah dengan menggenjot penyuntikan vaksin.
Sebab, melalui vaksinasi maka dapat meningkatkan imun tubuh sehingga diharapkan tidak mudah terpapar. Kalaupun terpapar maka mengurangi gejala berat.
"Kalau sudah divaksin kan ketahanan (tubuh) lebih baik," paparnya.
Data layanan pemakaman jenazah dengan protokol Covid-19 di Kabupaten Sleman selama bulan Agustus 2021 angkanya bergerak menurun. Namun masih cukup tinggi.
Dari tanggal 1 hingga 17 Agustus pukul 18.00 WIB, total ada 453 pemakaman. Rinciannya, 370 meninggal dunia di fasilitas Kesehatan dan 83 orang meninggal saat isolasi mandiri di rumah.
Baca juga: Masuk Tahap Topping Off, Pembangunan Graha Padmanaba Selesai Akhir 2021
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo tidak menampik angka kematian di Kabupaten Sleman masih cukup tinggi. Meskipun di Bulan Agustus angkanya cenderung mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.
Menurut dia, mereka yang meninggal dunia kebanyakan memiliki komorbid atau penyakit penyerta yang memperparah gejala.
Pihaknya terus mengupayakan, agar warga yang sedang Isoman di rumah bisa dibawa dan menjalani isolasi di selter terpadu.
"Harapan kami PPKM turun (ke level 3). Meskipun sekarang belum turun, kami minta masyarakat tetap pakai Protokol Kesehatan," kata dia. (rif)