Kisah Inspiratif

Kisah Warga Bantul yang Siap Antar Pasien Covid-19 ke RS dengan Mobil Pribadi, Tidak Minta Bayaran

Apa yang dilakukan Satya adalah wujud empati tak terhingga di masa pandemi yang tak kunjung selesai ini.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Satya, warga Bantul yang siap antar jemput pasien Covid-19 tanpa meminta bayaran 

Dia tidak keberatan harus menjemput pasien dari rumahnya yang berada di Bantul menuju ke kabupaten lain, meski itu harus memakan waktu cukup lama.

Baca juga: Kisah Viral Kakek di Makassar Kayuh Sepeda Belasan Km Demi Ikut Vaksinasi Covid-19, Ini Penuturannya

“Sebenarnya, area yang saya tetapkan itu Yogyakarta, Bantul dan Sleman, namun kalau pada saat itu belum ada permintaan dan pasien mau menunggu, maka saya siap ke daerah lain,” jelasnya.

Pagi ini, Selasa (10/8/2021), Satya mendapat panggilan dari seorang pasien di Kulon Progo.

Dari rumahnya, dia harus memacu mobil Daihatsu Ayla miliknya menuju ke rumah pasien itu.

“Tadi pagi, saya dapat pasien di Kulon Progo. Saya oke mau jemput ke sana karena pasien mau menunggu dan ya pas saya kosong juga,” paparnya.

Kurang lebih selama satu jam, Satya membawa mobil ke Kulon Progo.

Pasien yang dia angkut pun memiliki gejala Covid-19 ditambah dengan komorbid lain, seperti asam lambung dan penyakit ginjal.

Sesampainya di Kulon Progo, dia segera mengantarkan pasien ke RSUD Wates yang hanya berjarak 10 menit dari rumah pasien tersebut.

“Saya tidak mematok tarif lah mbak, seikhlasnya saja. Saya niatnya bantu. Malah pas itu ada yang mau bayar pakai gula 8 kg. Kalau saya tolak, nanti dia minta tolong lagi,” katanya tertawa.

Baca juga: Kisah Pilu Digma, Relawan Swab yang Meninggal Karena Terpapar Covid-19, Kami Utang Budi Atas Jasamu

TANPA ALAT PELINDUNG DIRI

Alat Pelindung Diri (APD) memang satu hal yang wajib digunakan ketika menjemput pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun tidak dengan Satya.

Dia memilih untuk tidak menggunakan APD.

Bukan untuk gagah-gagahan bahwa dirinya kebal Covid-19 atau bagaimana.

Satya paham, Covid-19 ini begitu menular dan apa yang dia lakukan memang berisiko.

Akan tetapi, Satya tidak punya APD seperti para tenaga kesehatan (nakes).

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved