Kisah Inspiratif

Kisah Warga Bantul yang Siap Antar Pasien Covid-19 ke RS dengan Mobil Pribadi, Tidak Minta Bayaran

Apa yang dilakukan Satya adalah wujud empati tak terhingga di masa pandemi yang tak kunjung selesai ini.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
istimewa
Satya, warga Bantul yang siap antar jemput pasien Covid-19 tanpa meminta bayaran 

Dia juga mempertimbangkan psikologi pasien yang mungkin merasa takut dengan penjemputan oleh ambulan.

“Biasanya kan kalau tim dari RS menjemput, pasti pakai ambulan dan pakai baju hazmat. Mungkin ada yang mengira itu menakutkan, sehingga saya berusaha memodifikasi layanan saya,” tuturnya.

Baca juga: Cerita Karmini, Wanita Paruh Baya Asal Bantul yang Jadi Driver Pasien Covid-19 Sejak 2020

Mobil Daihatsu Agya itu memiliki sekat antara pengemudi dan penumpang.

Setiap penumpang hanya diperbolehkan untuk duduk di belakang.

Tentu, penyekatan itu dilakukan agar virus corona yang menyebar melalui droplet tidak membahayakan Satya.

“Dengan penjemputan mobil pribadi, saya kira pasien jadi tidak takut. Ini dimodifikasi ada sekatnya. Pasien jadi tetap aman dan tenang,” jelas Satya.

Trik lain agar dia tidak terpapar Covid-19 adalah menggunakan masker rangkap empat dan kacamata anti debu.

Satya menggunakan dua masker medis, satu masker KN 95 dan satu masker kain agar kerapatannya terjaga.

Droplets yang mungkin keluar dari mulut pasien pun tidak bisa masuk ke mata karena dia sudah menggunakan kacamata.

Selama bertugas, dia juga sering meminum vitamin dan menjaga kebugaran tubuh.

Baca juga: Cerita Aksi Sosial Pemilik Warung Bubur Ayam Legenda di Semarang yang Bikin Ganjar Pranowo Terkesan

“Biasanya saya juga bawa baju ganti yang tertutup rapat di belakang. Apalagi kalau jarak jauh,” tuturnya.

Hal lain yang menjadi perhatian Satya adalah kebersihan dari mobilnya sendiri. Dia rela mengeluarkan kocek lebih untuk mendisinfektan mobilnya demi kesehatan bersama.

“Setiap sudah selesai antar pasien, mobil saya semprot disinfektan, terus saya tunggu 30 menit. Kalau ada yang minta tolong lagi, baru saya jemput,” ungkapnya.

Kaca jendela mobil pun sering dia buka agar mobil berjalan tidak dalam keadaan tertutup.

Dia berharap, pandemi bisa segera selesai dan semakin sedikit orang yang terpapar virus corona.

Sebab, dia merasa sedih apabila ada orang yang membutuhkan bantuan dan ditolak rumah sakit lantaran penuh.

“Pernah, tiga kali ditolak RS karena pada penuh. Akhirnya saya bawa pulang lagi pasiennya. Di bulan ini juga sempat kewalahan karena banyak pasien. Semoga cepat selesai pandemi,” tukas Satya mengakhiri percakapan. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved