Kisah Pilu Digma, Relawan Swab yang Meninggal Karena Terpapar Covid-19, Kami Utang Budi Atas Jasamu

Kabar duka datang dari Kediri. Seorang relawan penanganan Covid-19 meninggal dunia karena ganasnya virus corona.

Editor: ribut raharjo
SHUTTERSTOCK/PETERSCHREIBER MEDIA
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, KEDIRI - Kabar duka datang dari Kediri. Seorang relawan penanganan Covid-19 meninggal dunia karena ganasnya virus corona.

Namanya Digma Marchya Agatha. Usianya 23 tahun. Tercatat sebagai mahasiswa Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata, Kota Kediri.

Sebagai mahasiswa, dia punya semangat membantu sesama dalam hal penanganan Covid-19. Dia menjadi relawan swab antigen sejak 12 Juli 2021.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, Digma menjadi relawan swab antigen sejak 12 Juli 2021.

Namun, Digma menjalani isolasi mandiri di kampung halamannya, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar, setelah merasa tak enak badan pada 30 Juli.

Digma dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes cepat antigen pada 31 Juli.

"Tanggal 2 Agustus 2021, saudara Digma dibawa ke RS Kilisuci untuk menjalani perawatan, namun karena saturasi oksigennya hanya 83 persen lalu dirujuk ke RSUD Gambiran, Kota Kediri agar mendapatkan perawatan lebih maksimal," kata Wali Kota di Kediri seperti dikutip dari Antara, Rabu (4/8/2021).

Petugas medis berusaha menolong Digma. Ia mendapat perawatan maksimal seperti pasien positif Covid-19 lainnya.

"Namun ternyata takdir berkata lain, setelah melalui upaya yang keras hingga masuk ke ICU, Digma mengembuskan nafas terakhir," kata Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri.

Abubakar ikut berduka dengan kejadian ini. Pemerintah Kota Kediri juga berterima kasih atas bantuan Digma selama menjadi relawan.

"Selamat jalan pahlawan, terima kasih banyak atas dedikasimu. Pemkot Kediri utang budi atas jasamu di garda depan penanganan Covid-19 Kota Kediri," kata Wali Kota mengenang Digma.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dokter Fauzan Adima menambahkan, Digma adalah relawan yang melakukan tes usap untuk pasien dan kontak erat.

"Berkat kerja keras beliau testing kontak erat Covid-19 Kota Kediri ada peningkatan signifikan, sehingga penanganan pasien Covid-19 dan kontak eratnya bisa tertangani lebih baik," kata Fauzan Adima. (kpc)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved