Fakta-fakta Perkelahian Remaja di Kompleks Mandala Krida Yogya, Kronologi hingga Motif Pembacokan
Perkelahian pada Minggu (8/8/2021) malam sekitar pukul 23.10 WIB tersebut, tepatnya terjadi di pintu timur stadion Mandala Krida.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Insiden perkelahian yang disertai penganiayaan terjadi di kompleks Stadion Mandala Krida Yogyakarta, pada Minggu (8/8/2021) jelang tengah malam lalu.
Satu korban dilaporkan harus menjalani perawatan medis akibat mengalami luka bacok senjata tajam oleh pelaku.
Perkelahian pada Minggu (8/8/2021) malam sekitar pukul 23.10 WIB tersebut, tepatnya terjadi di pintu timur stadion Mandala Krida.
Video keributan itu pun beredar luas di media sosial.
Baca juga: Remaja Berkelahi Bacok Lawan dengan Pedang di Mandala Krida, Polisi Telah Kantongi Identitasnya
Baca juga: Aksi Kejar-kejaran Polisi dengan Remaja Terduga Klitih di Jalan Magelang Berujung di Tangan Warga
Terlihat beberapa remaja saling kejar dan diperlihatkan pula ceceran darah di bahu jalan lokasi keributan tersebut berada.
Polisi saat ini masih terus melakukan penyelidikan terkait keributan yang terjadi di sekitar stadion Mandala Krida tersebut.
Berikut beberapa fakta terkait peristiwa tersebut, berdasarkan penelusuran reporter Tribun Jogja di lapangan :
1. Bukan Klitih
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro, mengatakan dirinya telah mengetahui video keributan yang beredar di media sosial tersebut.
Dari pendalaman sementara, pihak kepolisian memastikan bahwa kasus tersebut bukan termasuk aksi klitih melainkan perkelahian beberapa orang yang saling kenal.
Dia mengatakan, pihak kepolisian telah mengantongi identitas dua orang yang terlibat dalam keributan pada Minggu malam.
"Kasus di Mandala Krida bukan klitih. Pelaku dan korban saling kenal. Pelakunya berinisial F status mahasiswa asal Palembang. Kalau korbannya FZ asal Bantul," katanya, saat dihubungi Tribun Jogja, Senin (9/8/2021).

Ia menambahkan, polisi saat ini masih melakukan pengejaran kepada pelaku yang sempat kabur seusai melakukan perkelahian dan melukai korban.
"Pelaku belum diamankan. Dia sempat kabur dari TKP. Dia membawa senjata tajam," tegas dia.
2. Penuturan Saksi
Saat mendatangi tempat kejadian di kompleks Stadion Mandala Krida, reporter Tribun Jogja menyaksikan beberapa bercak darah sisa perkelahian pada Minggu malam tersebut.
Bercak darah itu sudah mengering dan sebagian sudah dibersihkan oleh beberapa warga.
Pantauan di lapangan, lokasi kejadian perkelahian itu berada sekitar 200 meter dari pintu timur stadion Mandala Krida.
"Semalam di sini memang ada orang berkelahi. Bukan klitih itu, karena ada dua orang berhadap-hadapan pakai motor," kata seorang saksi bernama S.
Baca juga: Perkelahian Remaja Berujung Pembacokan di Mandala Krida Diduga Karena Dendam Pribadi
Baca juga: Motif Pembacokan Remaja di Stadion Mandala Krida Dipicu Utang Rp 900 Ribu
Pria yang sehari-hari berjualan bensin eceran yang hanya berjarak 5 meter dari lokasi kejadian itu mendengar keributan beberapa remaja tersebut.
"Awalnya dari depan gerbang stadion. Itu ada yang dikejar, terus sampai di depan tempat jualan saya, salah satunya dibacok pakai pedang. Ditangkis pakai tangannya, ya keluar darah. Itu masih ada sisa darahnya," jelas S.
Melihat keributan yang terjadi, warga sekitar kemudian membubarkan perkelahian itu.
"Langsung keluar warga di sini. Terus dilaporkan ke polisi," pungkasnya.
3. Motif Perkelahian
Motif perkelahian di Jalan Gondosuli, Umbulharjo, Yogyakarta atau tepatnya di sisi timur stadion Mandala Krida belakangan telah diketahui pihak kepolisian.
Sebagaimana diberitakan Tribun Jogja sebelumnya, perkelahian antara F seorang mahasiswa asal Palembang, dan FZ laki-laki asal Bantul berlangsung pada Minggu (8/8/2021) sekitar pukul 23.10 WIB
Kapolsek Umbulharjo, Kompol Achmad Setyo Budiantoro, mengatakan perkelahian antara korban terduga pelaku dipicu karena korban berinisial FZ (24) pernah berhutang kepada terduga pelaku yakni F sebesar Rp900 ribu.
"Iya setelah kami periksa peristiwa itu karena ada masalah hutang Rp900 ribu. Korban sebenarnya sudah membalas pesan WhatsApp terduga pelaku untuk bertemu di timur stadion Mandala Krida," kata Setyo, saat dihubungi, Senin (9/8/2021).

Kanit Reskrim Polsek Umbulharjo, Iptu Nuri Ariyanto, pun membenarkan adanya perkelahian yang berujung pada penganiayaan seseorang di komplek Mandala Krida.
Nuri pun mengatakan bahwa peristiwa tersebut diduga karena ada masalah pribadi antara korban dan terduga pelaku.
"Sebenarnya kedua orang itu saling kenal. Dugaannya karena masalah pribadi tapi masih kami telusuri kembali," kata dia.
4. Kronologi Peristiwa
Kapolsek Umbulharjo, Kompol Achmad Setyo Budiantoro, menjelaskan terkait kronologi kasus perkelahian yang disertai tindak penganiayaan tersebut.
Dari penuturannya, saat itu korban FZ juga menghubungi rekannya untuk ditemani saat bertemu dengan terduga pelaku.
Sesampainya di lokasi yang dijanjikan, korban ingin meluruskan persoalan hutang-piutang tersebut dan menemui terduga pelaku.
Namun nahasnya, ucapan korban tak digubris dan pelaku.
Terduga pelaku pun langsung melayangkan senjata tajam jenis pedang kepada korban.
"Korban lalu menangkis dengan tangan kanan hingga terluka. Korban terpaksa berlari menghindari kejaran terduga pelaku," ungkapnya.
Beruntung ketika itu korban ditemani rekannya.
Sehingga saat korban tak berdaya dan bersimbah darah, ia langsung dilarikan ke RS Hidayatullah, Kota Jogja untuk mendapat perawatan.
Korban pun saat ini dilaporkan masih dirawat di rumah sakit (RS) Hidayatullah
"Mendengar kabar itu, kami langsung datang ke lokasi dan meminta keterangan saksi," ujar dia.
Setyo menjelaskan bahwa korban dan pelaku memang saling kenal.
Polisi pun masih mengejar terduga pelaku hingga saat ini.
Sebagai informasi, kejadian tersebut sempat viral di media sosial salah satunya di Twitter.
( tribunjogja.com )