Efek PPKM Darurat, Pemkot Yogyakarta Sebut Kasus COVID-19 di Wilayahnya Mulai Melandai
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut pelaksanaan PPKM Darurat, dan berlanjut PPKM Level 4, mampu menurunkan kasus COVID-19 di wilayahnya.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyebut pelaksanaan PPKM Darurat, dan berlanjut PPKM Level 4, mampu menurunkan kasus COVID-19 di wilayahnya.
Meski harus diakui, penurunan belum terlalu signifikan.
Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti pun menyampaikan, setidaknya tren penurunan mulai tampak dalam kisaran satu pekan terakhir. Sehingga, ia meyakini, efek penerapan PPKM Darurat, serta PPKM Level 4 sepanjang Juli mulai terasa.
"Kalau trennya, hasil dari (PPKM) ini kita lihat mulai turun. Tingkat pertumbuhan kasusnya menurun, kasus meninggal dunia juga menurun," ungkapnya, Senin (2/8/2021) siang.
Baca juga: UPDATE Covid-19 DI Yogyakarta 2 Agustus 2021: Tambah 1.566 Kasus, Total Kasus Terkonfirmasi 120.702
Hanya saja, lanjut Haryadi, ada kemungkinan PPKM Level 4 yang berakhir per 2 Agustus 2021 ini, tetap diperpanjang. Pasalnya, untuk membentuk kebiasaan baru di tengah masyarakat, butuh proses panjang dan tidak mudah.
"Karena masyarakat belum bisa menjaga. Sehingga harus dibiasakan, supaya jadi habit. Saya kira, PPKM masih, hanya mungkin level 3 atau 4, tidak lantas dilepas," katanya.
"Kita lihat nanti evaluasinya dari pemerintahan yang lebih tinggi, bagaimana pandngan pusat ke DIY. Kondisi sekarang tidak semua kabupaten-kota sama," imbuh Haryadi.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan, kasus COVID-19 di kota pelajar mengalami puncak pada 4-10 Juli lalu. Kemudian, selepasnya, tambahan pasien berangsur menurun.
"Ya, setelah 10 Juli kasus harian mulai konsisten di bawah 200 kasus. Sebetulnya dengan ditemukan banyak kasus itu ada baiknya, karena dapat dirawat dan menjalani isolasi, karena sebagian besar tanpa gejala (OTG)," katanya.
Baca juga: Pemda DIY Mulai Terjunkan Satgas Khusus untuk Dampingi Pasien Covid-19 yang Jalani Isoman
Menurunnya tambahan kasus positif COVID-19 tersebut, lanjut Emma, berdampak pula pada turunnya angka pasien meninggal dunia. Hanya saja, penurunan itu baru tampak pekan lalu dan stabil dalam beberapa hari terakhir.
"Turunnya mulai 29 Juli. Sebelumnya itu, beberapa kali ya, sempat 30an, 28 Juli ada 21. Nah, mulai 30 Juli itu tambah 6, setelahnya 3, dan hari ini 12. Tapi, cuma 7 yang meninggal hari ini, yang lain itu sebelumnya," ucapnya. (aka)