Bidan Devi Meninggal Setelah Terpapar Covid-19, Isak Tangis Rekan Sejawat Iringi Jenazahnya
Bidan Devi Meninggal Setelah Terpapar Covid-19, Isak Tangis Rekan Sejawat Iringi Jenazahnya
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Tenaga medis yang gugur akibat terpapar Covid-19 kembali bertambah.
Seorang bidan di Puskesmas Duren Sawit, Jakarta Timur bernama Devi Ratna Sari (30) gugur setelah terpapar Covid-19.
Devi meninggal dunia setelah melahirkan anaknya di RSUD Kramat Jati.
Kepergian sang bidan tak hanya meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarganya, namun juga rekan sesama tenaga medis di Puskesmas Duren Sawit.
Sebagai penghormatan, puluhan tenaga medis di Puskesmas Duren Sawit melepas jenazah Devi ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Isak tangis mengiringi keberangkatan jenazah menuju ke pemakaman pada Rabu (14/7/2021).
"Kami kehilangan teman, sekaligus saudara yang telah berjuang melawan pandemi covid dan berjuang melahirkan anak tercinta.
Mari sama-sama kita berdoa agar almarhumah Devi husnul khatimah dan diterima segala amal ibadahnya serta dimaafkan segala kesalahannya," kata Kepala Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Sunersi seperti yang dikutip Tribunjogja.com dari Tribunjakarta.com.
Sebagai bentuk penghormatan terakhir, para tenaga medis dari sejumlah Puskesmas di wilayah Jakarta Timur berkumpul di halaman Puskesmas Duren Sawit.
Baca juga: Warga Bantul Meninggal Dunia di Kursi Tunggu IGD Saat Mengantre Perawatan di Rumah Sakit
Baca juga: Polres Kulon Progo Periksa 17 Pelanggar Prokes
Selain melakukan doa bersama, mereka juga melakukan salat jenazah dan diakhiri dengan memberi penghormatan kepada almarhumah.
"Atas nama pribadi dan keluarga Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya atas dedikasi, loyalitas dan kinerja Devi selama ini.
Kami juga mempunya kesan yang sangat baik selama ini dengan Devi. Mudah-mudahan apa yang sudah dirintis oleh Devi dalam pengabdiannya dalam kesehatan masyarakat bisa kami lanjutkan bersama-sama," tandasnya.
Eko, selaku suami Devi sempat meminta maaf atas kesalahan yang diperbuat oleh istrinya selama hidup setelah salat jenazah dilaksanakan.
Berdiri di samping peti jenazah istrinya, ia terlihat tak kuasa menahan air matanya.
Sambil terisak, ia mengucapkan sepatah dua patah kata di depan tenaga medis yang hadir dalam penghormatan tersebut.