Relawan Bagi Nasi untuk Mereka yang Terpaksa Harus Tetap Bekerja di Malioboro Saat PPKM Darurat

Suasana di Malioboro pada Kamis (8/7/2021) siang cukup terik, namun tak seramai biasanya, jalanan terasa lengang sejak diberlakukannya aturan PPKM

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA/ Taufiq Syarifudin
Salah satu anggota Pemalni membagikan nasi kotak kepada pengayuh becak di kawasan Malioboro, Kamis (8/7/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Suasana di Malioboro pada Kamis (8/7/2021) siang cukup terik, namun tak seramai biasanya, jalanan terasa lengang sejak diberlakukannya aturan PPKM darurat.

Hanya terlihat beberapa motor hilir mudik, pengayuh becak yang terkantuk dan terduduk lesu, serta kusir andong yang hanya parkir di bahu jalan Malioboro, karena tidak ada pengunjung yang datang.

Ada juga penjaja makanan kaki lima di Jalan Dagen, yang tampak jualannya masih utuh.

Di jalan utama, tidak ada satu gerai pun yang buka, di sana hanya terlihat beberapa satpam penjaga dengan pakaian seragam lengkap.

Mereka itulah orang-orang yang merasakan langsung dampak kebijakan pemerintah pusat, mencoba menguatkan diri dengan pergi ke jalan untuk mencari nafkah bagi keluarga, karena tak ada jaminan ketika dirinya berdiam di rumah, bantuan dana sosial dan sejenisnya akan datang menghampiri.

Baca juga: Ini Berkas yang Perlu Dipersiapkan untuk CPNS Pemkab Sleman 2021

Pada waktu yang sama, ada segerombol orang dengan pakaian putih bertuliskan "Relawan Indonesia Berbagi, Lawan Covid-19" di dada, sedang membagikan kotak berisi makanan dan masker untuk para pedagang kaki lima, pengayuh becak, dan beberapa pekerja lainnya di sana.

Lantas, siapa orang-orang itu?

Tribun Jogja mencoba mencari tahu, ternyata mereka adalah orang-orang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Kaki Lima Malioboro Sampai Ahmad Yani (Pemalni) yang diketuai oleh Slamet Santoso.

"Aksi ini mudah-mudahan kita gelar hingga tanggal 20 Juli nanti selesai PPKM," kata Slamet saat disapa Tribun Jogja ketika membagikan nasi kotak.

Ia mengeluhkan jika dirinya dan kawan-kawan di Malioboro tidak dapat berjualan seperti biasanya, serta merasa khawatir jika keadaan tetap seperti ini maka mereka tak akan bisa menghidupi keluarganya di rumah.

Namun dengan semangat aksi berbagi hari ini, menjadi sedikit angin segar yang akan dirasakan oleh para pekerja tidak tetap di kawasan Malioboro, setidaknya cukup untuk hari itu saja.

"Karena mereka mendapat uangnya dari kerja per hari, jadi kalau kita kasih makan untuk satu hari ini, setidaknya bisa sedikit meringankan, ya meskipun hanya sedikit," jelas Slamet sambil memerhatikan rekan-rekannya berjalan dan membagikan nasi kotak.

Slamet kemudian menjelaskan, bahwa aksi ini tak akan hanya digelar di Malioboro saja, namun bagi juga akan menyasar bagi warganya yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.

"Nanti kita akan antar ke rumah, harapannya aksi ini juga dapat menyebar ke beberapa titik lain," harapnya.

Ia kemudian melanjutkan jalannya, sambil membawa beberapa kotak di genggamannya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved