Lima Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Yogyakarta Tertular Covid-19
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi memaparkan ada anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi memaparkan ada anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta yang tertular Covid-19.
Atas kasus tersebut, juga telah dilakukan tracing kontak erat untuk mengetahui jumlah anggota yang tertular sekaligus untuk menekan penyebarannya.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Yogyakarta Nur Hidayat membenarkan bahwa ada personel TRC yang terpapar Covid-19. Sejauh ini sudah ada lima anggotanya yang positif Covid-19.
Baca juga: Legislatif Bersuara Soal Video ASN Yogyakarta yang Mengemudikan Mobil Dinas Sambil Merokok
"Jadi memang benar di TRC, kemarin ada 2, dan sore ini ditracing lagi tambah 3. Tapi masih belum selesai, masih ada 24 orang yang menunggu hasilnya. Saya belum tahu sampai berapa, sementara ada 5 yang positif," ungkapnya.
Terkait tentang pelayanan ke depannya, terkhusus untuk pemakaman jenazah Covid-19, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD DIY.
"Terkait dengan pelayanan jenazah tetap kita laksanakan dengan backup dari BPBD DIY. Supaya pelayanan tetap jalan, sampai menunggu hasilnya (tracing) besok," terangnya.
Disinggung penyebab tertularnya anggota TRC, Nur Hidayat menduga bahwa itu berasal dari luar proses pemakaman. Ia menekankan sejak awal pandemi hingga saat ini personel telah ratusan kali melakukan pemakaman dengan prokes ketat, termasuk mengenakan APD lengkap dan tidak mengalami kendala termasuk tertular Covid-19. Jadi dimungkinkan, para personel ini tertular saat sedang tidak bertugas.
Baca juga: Musrenbang RPJMD 2021-2026, Pemkot Magelang Fokuskan Penanganan Covid-19
"Mungkin ini dari luar. Karena memang saat ini sedang ada peningkatan kasus. Dan kebetulan kondisi personel sedang tidak fit, sehingga tertular," tandasnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat termasuk para pegawai ASN untuk terus menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam hal penyemprotan desinfektan. Ia mengungkapkan bahwa saat ini sudah terbentuk Kampung Tanggap Bencana (KTB) yang salah satu tugasnya melakukan penyemprotan cairan desinfektan.
"Masing-masing wilayah kan dibentuk KTB, sudah diberi peralatan, bahan-bahan obat. Kalau kurang bisa minta BPBD. Sudah dianjurkan penyemprotan. OPD-OPD juga diharapkan melaksanakan sterilisasi secara mandiri dan kegiatan pengumpulan orang dibatasi, rapat-rapat bisa melalui online," tutupnya. (nto)