VIRAL Video Sekelompok Remaja di Tanda Pasar Bubrah Merapi saat Status Siaga, Ini Tanggapan TNGM
Video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan sekelompok remaja berada di jalur pendakian Gunung Merapi.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebuah video yang menunjukkan sekelompok remaja berada di sebuah tanda yang diduga di Pasar Bubrah, Gunung Merapi, beredar viral di jagat media sosial.
Padahal, saat ini Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih berada dalam status Siaga level III.
Dan hingga saat ini masih dilarang untuk kegiatan pendakian karena statusnya di level siaga (level III) .
Alhasil, video viral itupun banjir komentar warganet.
Video berdurasi 20 detik itu memperlihatkan sekelompok remaja berada di jalur pendakian Gunung Merapi.
Awalnya ada dua orang berpose didepan tanda jalur pendakian yang diduga Pasar Bubrah. Kemudian ada yang memfoto.
Baca juga: Update Gunung Merapi 9 Juni 2021, Awan Panas Meluncur dengan Jarak 1500 Meter Menuju Barat Daya
Baca juga: BREAKING NEWS : Wisatawan Terjatuh dari Obyek Wisata Kali Talang Gunung Merapi Klaten
Para remaja itu terlihat datang kesana dengan peralatan seadanya.
Dalam video tersebut disematkan narasi: "Gabut - Gabut tekan pasar Bubrah Merapi og pie. Meh lanjut Munggah neh, nggak wani,"
Video tersebut kemudian diunggah ulang oleh akun Twitter @B_sajaa dengan menyematkan narasi:
"Bagaimana bisa, pendaki alay seperti ini bisa lolos masuk ke gunung Merapi yang saat ini masih sering erupsi? Penjagaan seperti apa yang diterapkan di pos pos pendakian untuk memperketat jalur, kok sampai bisa ditembus? Kecelakaan gunung masih sering kali terjadi," tulisnya.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Akhmadi, S.Hut, M.Si turut merespon video viral tersebut.
Menurut dia, video berdurasi singkat itu dipastikan bukan di pasar Bubrah yang ada di dekat puncak Merapi.
Melainkan jauh di bawah.
Ia menduga, sekelompok remaja bisa tracking sampai di sana, karena beberapa bulan lalu di New Selo di dekat desa Lencoh telah dibuka objek wisata selfie foto.
Sehingga pengunjung bisa tracking sampai di jalur pendakian.
"Kami menemukan titik yang ada papan oranye (seperti di video) itu, jaraknya masih sekitar 600 meter dari New Selo (Boyolali)," kata dia, Rabu (9/6/2021).

Menurut Akhmadi, titik tersebut bukan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
Tapi selama ini, di sana sering digunakan warga lokal untuk aktivitas perkebunan.
Meskipun, saat ini sudah dilarang berdasarkan rekomendasi Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan dan Geologi (BPPTKG).
Sebab, cukup berbahaya, berjarak sekitar 3 kilometer dari puncak Merapi.
Dalam video tersebut, sekelompok remaja masih berada dibawah. Bukan di pasar Bubrah.
Menurut Akhmadi, hal itu dilihat dari adanya jalan setapak yang dicor. Lokasi tersebut, dinilai masih cukup mudah untuk dilalui.
Mestinya, kata dia, memang ada petugas yang berjaga di seputar lokasi tersebut.
Namun memang tidak seratus persen menjaga pintu.
"Sebenarnya, mereka itu hanya meng-caption tanda tulisan pasar Bubrah. Tapi (lokasinya) masih di bawah," tegas dia.
Akhmadi menilai, sekelompok remaja itu tidak sampai mendaki ke puncak Merapi.
Baca juga: Vlog Berujung Maut, Wisatawan Jatuh ke Jurang Tak Jauh dari Puncak Gunung Merapi
Baca juga: Hasil Kajian Terbaru BMKG Terkait Potensi Tsunami di Laut Selatan Jatim, Jangan Panik Tapi Waspada
Hanya tracking dan ingin naik ke atas namun tidak dilakukan, karena tidak berani.
Sebab dilihat dari kostum yang dikenakan tidak memungkinkan.
Bahkan, lokasi mereka dipastikan tidak sampai masuk ke kawasan TNGM.
"Kami dari petugas taman nasional memastikan itu, belum memasuki kawasan Taman Nasional. Tapi kalau secara radius memang mungkin menyalahi," kata Akhmadi.
Menurutnya, supaya kejadian seperti ini tidak terulang, pihaknya akan kembali mensosialisasikan secara berkala larangan untuk tidak naik gunung Merapi.
Kemudian, melakukan patroli rutin dan mengecek kembali spanduk imbauan yang sudah dipasang.
( */ tribunjogja.com )