PPDB Online 2021
Hari Pertama PPDB Tingkat SMP di Kota Yogya, Sejumlah Orang Tua Siswa Mengeluh Kesulitan Log In
PPDB 2021/2022 jalur bibit unggul pada jenjang SMP di Kota Yogyakarta diwarnai keluhan orang tua calon siswa yang kesulitan log in.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Hari pertama dibukanya Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2021/2022 jalur bibit unggul pada jenjang SMP di Kota Yogyakarta, per Rabu (9/6/2021), diwarnai keluhan orang tua calon siswa yang kesulitan log in.
Seorang orang tua calon siswa, Reni Lisa Ardani, warga Kraton, Kota Yogyakarta, bahkan sampai menyambangi posko informasi pelaksanaan PPDB 2021/2022 di Kantor Disdikpora setempat, usai upayanya masuk ke portal terus gagal.
Ia menjelaskan, sesuai rencana, sang putri akan didaftarkan ke SMP 2 dan SMP 16 melalui jalur bibit unggul.
Namun, jika nanti urung diterima, anaknya bakal diikutikan di jalur-jalur berikutnya, yaitu zonasi wilayah, hingga zonasi mutu.
Baca juga: PPDB Tingkat SMP di Kota Yogya Resmi Dibuka, Jalur Bibit Unggul Bikin Orang Tua Siswa Kebingungan
"Makanya saya datang ke sini. Khawatir nggak bisa log in. Ini kesempatan soalnya. Pakai bibit unggul to," ujarnya.
Adanya keluhan mengenai kesulitan log in itu diamini Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta.
Anggota tim pemantau Forpi, Baharuddin Kamba pun turut melakukan pantauan hari pertama dibukanya PPDB 2021/2022.
"Memang ada kendala dari orang tua soal log in. Tapi, tadi itu alhamdulillah sudah diarahkan. Ada problem, ya, tapi lebih disebabkan faktor sinyal saja itu," ungkap Kamba.
"Meski pakai wifi, bukan paket data, itu masih kendala. Ya, sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tapi, sudah beres itu tadi, dibantu teman-teman Disdikpora," lanjutnya.
Baca juga: Pendaftaran Online PPDB SD dan SMP Kota Yogyakarta 2021, Siapkan Syarat Ini
Ia berharap, kendala semacam ini bisa dibenahi Disdikpora, mengingat tahapan PPDB 2021/2022 masih sangat panjang.
Termasuk, melakukan sosialisasi pelaksanaannya dengan lebih masif, menyasar seluruh lapisan masyarakat.
"Hari ini saja banyak yang mengadu soal proses PPDB SMA, tapi diarahkannya ke Dinas Pendidikan Kota. Nah, maka dari itu, harus ada sosialisasi yang lebih masif," katanya.
"Ada sekitar 10 wali murid juga yang minta informasi PPDB SMA ke Forpi. Memang, tidak dilarang, tapi kita arahkan ke Dinas Pendidikan provinsi," pungkas Kamba. ( Tribunjogja.com )