Pemuda Tewas Dikeroyok
Lanjutan Kasus Pengeroyokan di Wirobrajan, Pengejaran Masih Nihil
Kepolisian masih melakukan pengejaran pelaku pengeroyokan yang menewaskan DW (22) warga Gedungkiwo, Mantrijeron, Kota Yogyakarta
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
TRIBUNJOGJA.COM Yogyakarta --- Kepolisian masih melakukan pengejaran pelaku pengeroyokan yang menewaskan DW (22) warga Gedungkiwo, Mantrijeron, Kota Yogyakarta.
Sebagaimana diberitakan Tribunjogja.com, pada Kamis (3/6/2021) DW dikeroyok oleh sejumlah orang di sekitar Pasar Serangan, Pekuncen, Kecamatan Wirobrajan, Kota Yogyakarta.
Ie menderita luka serius di bagian kepala hingga meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP) akibat pukulan tangan dan hantaman benda tumpul.
Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan sejauh ini Polisi belum mengamankan pelaku pengeroyokan.
Meski disampaikan sebelumnya jika nama-nama pelaku pengeroyokan itu telah dikantongi oleh anggota kepolisian.
"Masih nihil sejauh ini. Anggota masih melakukan pengejaran kepada pelaku," jelasnya, Jumat (4/6/2021).
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Yogyakarta AKP Rico Sanjaya menjelaskan pihak kepolisian masih terus memburu pelaku pengeroyokan yang melibatkan tujuh orang pelaku.
Polisi telah menyimpulkan untuk sementara letak persoalan dalam kasus tersebut muncul dari pelaku berinisial GT yang disinyalir memiliki permasalahan pribadi dengan AM atau pelapor sekaligus teman dekat DW.
Puncaknya, pada Kamis dini hari kemarin GT dan AM mencoba menyelesaikan persoalan mereka, namun sayang DW yang saat itu diajak oleh AM justru meninggal dunia setelah dikeroyok oleh GT dan kawan-kawannya.
Hingga kini Polresta Yogyakarta bergerak cepat melakukan penyelidikan keberadaan para pelaku.
"Masih dalam penyelidikan keberadaan pelaku. Opsnal Polresra back up Polsek untuk menangkap pelaku, mohon doanya supaya segera terungkap," tandasnya.
Cerita Sang Ayah
Mata Suparjiman menatap nanar ke gang di ujung rumahnya, menunggu DW sang putra bungsu kembali, Kamis (3/6/2021).
Sejak pukul 02.00 WIB, Suparjiman tidak bisa tidur nyenyak. Ia mendadak gelisah ketika ada seseorang yang mengetuk pintu rumahnya.
Akibat ketukan tersebut, tubuhnya terjaga, tidak mampu kembali beristirahat di kamar, meski sebenarnya dia mengantuk.
