Wawancara Eksklusif
PTM SD di Kota Yogyakarta Tingkatkan Semangat, Guru Utamakan Pendidikan Karakter untuk Siswa
SD Negeri Serayu menjadi salah satu sekolah yang dijadikan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Yogyakarta.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Kalau siswa senang, bagaimana dengan guru?
Gurunya ini juga ikutan senang. Banyak yang sudah tidak sabar untuk uji coba PTM karena ingin bertemu siswa lagi.
Guru-guru kelas 1 ini juga senang dan berkata mereka belum pernah ketemu anak muridnya. Mereka ingin berinteraksi secara langsung, tidak hanya lewat teknologi saja.
Menurut saya, interaksi personal tatap muka begini ini membuat orang senang.
Saya juga melihat sekolah daring membuat orang tua lebih repot. Maka, kemarin pas sosialisasi, sebagian besar ya senang dengan kebijakan ini.
Kalau tidak sekarang dicoba, kapan lagi? Dari sini kan ada evaluasi juga. Kami kirimkan evaluasi ke dinas.
Di sini ada komite, ada orang tua yang juga mengawasi, khususnya prokes.
Baca juga: Penerapan Prokes COVID-19 Pada Pesta Pernikahan di Klaten Sabtu-Minggu Ini Diminta Diperketat
Apakah bapak optimis PTM di masa pandemi bisa terwujud dengan aman?
Saya cukup optimis dengan itu karena usaha kami tidak main-main mewujudkan PTM uji coba. Kami atur bagaimana anak tidak berkerumun, ruang kelas selalu dan skrining berkala.
Di sekolah seperti ini, prokesnya cukup jelas. Kami sediakan sarana cuci tangan dan fasilitas lain.
Bahkan, ketika mereka pulang saja, kami minta tunggu di kelas dulu sampai orang tua atau keluarga menjemput.
Mereka tidak boleh berkerumun di gerbang. Kami tahan di kelas, kami panggil satu-satu jika keluarganya sudah ada yang datang.
Sebelum pulang, pokoknya mereka juga harus cuci tangan dan masker tidak boleh lepas. (ard)