Produsen Bakpia Berharap Ada Lebih Banyak Kunjungan Wisatawan Setelah Pelarangan Mudik Usai
Para produsen bakpia berharap ada kelonggaran untuk masuknya pelaku perjalanan ke Yogyakarta setelah pelarangan mudik Lebaran 2021
Penulis: Santo Ari | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Para produsen bakpia berharap ada kelonggaran untuk masuknya pelaku perjalanan ke Yogyakarta setelah pelarangan mudik Lebaran 2021 berakhir 17 Mei 2021. Pasalnya akibat pelarangan mudik kemarin, tingkat penjualan bakpia menurun drastis, bahkan saat libur Lebaran.
Sumiyati, Ketua Koperasi Bakpia Sumekar di Kampung Pathuk, Yogyakarta menjelaskan bahwa bakpia ini terkenal sebagai makanan oleh-oleh khas Yogyakarta. Maka dari itu, para pembelinya paling banyak berasal dari wisatawan yang datang.
"Karena kalau masyarakat Yogyakarta sendiri, mereka memilih untuk beli kebutuhan sehari-hari terlebih dulu dari pada membeli bakpia. Maka dari itu,kami mengandalkan wisatawan yang datang ke Yogyakarta," ujarnya Senin (17/5/2021).
Baca juga: Selama Libur Lebaran Tercatat 1.192 Pemudik Tiba di Klaten
Sumiyati menjelaskan bahwa bakpia adalah makanan yang tidak tahan lama. Solusi dari para produsen sendiri adalah dengan menjual bakpia secara online dengan kemasan vacuum. Tapi hal itupun dinilainya akan mempengaruhi rasa dari bakpia itu sendiri.
Langkah pemerintah kota yang menggratiskan ongkos kirim pun juga tidak terasa imbasnya, karena daya beli masyarakat Yogyakarta yang belum pulih.
"Walaupun ada pesanan dari pelanggan yang berasal dari kalangan ekonomi menengah ke ata, tapi itupun tidak banyak, karena orangnya hanya itu-itu saja," bebernya.
Karena bakpia lebih terkenal sebagai oleh-oleh, maka para produsen berharap pemerintah dapat melonggarkan pelaku perjalanan atau wisatawan untuk masuk ke Yogyakarta, tentu saja dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Yang diharapkan itu kunjungan langsung dari wisatawan," tuturnya.
Baca juga: Staycation Belum Efektif untuk Dongkrak Okupansi Hotel di DI Yogyakarta
Sumiyati menambahkan, dari apa yang ia baca dari berita, ada sedikit harapan karena adanya gelombang pelaku perjalanan ke Yogyakarta dengan kereta api dimulai pada 18 Mei, setelah larangan mudik berakhir.
"Kami harapkan ada pergerakan dari Jakarta datang ke Jogja dan dari Jogja ke Jakarta. Saya dan teman-teman hanya bisa menunggu. Kita lihat hari Kamis sampai Minggu besok, semoga masih ada harapan dan kelonggaran meski penyekatan katanya sampai tanggal 24 Mei," tutupnya. (nto)