Sembilan SMA/SMK di DIY Ajukan Diri untuk Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Berikut Daftarnya
Seluruh guru dan tenaga kependidikan di sembilan sekolah tersebut telah menjalani vaksinasi Covid-19 hingga dosis kedua.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sembilan sekolah jenjang SMA/SMK di DI Yogyakarta mengajukan diri untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19.
Oleh sebab itu, pascalibur Lebaran, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY akan meminta seluruh sekolah tersebut untuk menyampaikan presentasinya terkait kesiapan PTM.
"Ada beberapa sekolah yang maju untuk presentasi. Nanti kesiapannya kita tinjau dan lihat," terang Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya.
Didik melanjutkan, seluruh guru dan tenaga kependidikan di sembilan sekolah tersebut telah menjalani vaksinasi Covid-19 hingga dosis kedua.
Baca juga: Antisipasi Penularan Covid-19 PascaLebaran, Pelaksanaan PTM di DIY Ditunda Selama Dua Pekan
Baca juga: Antisipasi Kerumunan Pengunjung, Pengelola Obyek Wisata Tamansari Yogyakarta Terapkan Sistem Grup
Itu merupakan persyaratan utama bagi sekolah yang ingin menggelar PTM.
Selain itu, sekolah juga harus menyiapkan segala sarana dan prasarana untuk mendukung penerapan protokol kesehatan.
"Beberapa sekolah vaksinasi tahap kedua dan menyiapkan prokes di sekolah ini sambil satu persatu kita lihat presentasinya," jelasnya.
Hingga saat ini, seluruh sekolah tersebut masih dalam proses peninjauan oleh Disdikpora DIY. Apabila dianggap layak, penerapan PTM dapat segera diperluas.

Untuk diketahui, saat ini telah ada sembilan sekolah di DIY yang menggelar PTM.
Meliputi SMAN 1 Pajangan, Bantul; SMAN 1 Gamping, Sleman; SMAN 1 Sentolo, Kulon Progo; SMAN 2 Playen, Gunungkidul; SMKN 1 Wonosari, Gunungkidul; SMKN 1 Yogyakarta; SMKN 2 Pengasih Kulon Progo; SMKN 1 Bantul; dan SMKN 1 Depok, Sleman.
Menurutnya, penerapan PTM di sekolah-sekolah tersebut telah berjalan lancar.
Hanya saja Didik sempat menemui satu sekolah yang terlalu lama menerapkan jam pembelajaran sehingga perlu sedikit dievaluasi.
Baca juga: Libur Idulfitri Selesai, Forpi Kota Yogyakarta Ingatkan ASN Tidak Bolos di Hari Pertama Kerja
Baca juga: Penyekatan Arus Balik di Prambanan Klaten, Pemudik Bakal Jalani Tes Rapid Antigen secara Acak
"Sejauh ini belum ada penularan, yang kita evaluasi dan revisi ulang ada sekolah yang sampai (tatap muka) selama lima jam. Kan maksimal empat jam," paparnya.
Guna mengantisipasi penyebaran Covid-19, sekolah yang mengikuti uji coba PTM harus mendata kondisi kesehatan siswa dan guru secara berkala.
Sekolah diminta bekerjasama dengan Satgas Covid-19 di tingkat satuan pendidikan terkait hal itu. (*)