Warga DI Yogyakarta Gelar Aksi Patungan Ingin Belikan Kapal Selam untuk TNI Gantikan KRI Nanggala

Kami yakin, karena dulu Indonesia punya pesawat pertama juga urunan dari rakyat Aceh. Bukan dari APBN, bukan dari utang luar negeri tapi uang rakyat

ANTARA FOTO/Syaiful Arif
FOTO ARSIP - Kapal selam KRI Nanggala-402 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). 

Dalam sejarah, pesawat pertama yang dimiliki oleh Indonesia yakni Dakota RI-001 Seulawah dibeli dari hasil sumbangan masyarakat Aceh. Kini seolah ingin mengulang sejarah, di DI Yogyakarta muncul gerakan patungan dari warga untuk membeli kapal selam sebagai pengganti KRI Nanggala 402 yang tenggelam.

PENGURUS Masjid Jogokariyan mampu menghimpun dana sebesar Rp300 juta dalam sehari. 

Dana tersebut diperoleh dari hasil donasi masyarakat yang ditujukan untuk membeli kapal selam baru menggantikan KRI Nanggala-402

Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan, Ustaz Muhammad Jazir mengatakan, pada Senin (26/4/2021) lalu pihaknya telah membuat rekening khusus untuk menggalang donasi.

Melalui rekening itu, sebelumnya Masjid Jogokariyan sempat menyalurkan uang tunai sebesar Rp21 juta kepada perwakilan Lanal Yogyakarta.

Dari jumlah itu, dana senilai Rp15 juta telah disalurkan kepada keluarga korban awak kapal KRI Nanggala-402 dan sisanya disumbangkan untuk membeli armada angkatan laut yang baru. 

Hingga saat ini, proses penggalangan dana masih berlanjut hingga satu bulan lamanya.

"Pagi kemarin kita publish nomor rekening masjid, pagi ini sudah tembus di atas Rp300 juta dalam sehari," jelas Jazir saat dihubungi, Selasa (27/4 2021) pagi.

Terkait hal ini, pihak Masjid Jogokariyan menargetkan untuk menghimpun dana seharga satu unit kapal selam baru.

Menurut sepengetahuannya, PT Penataran Angkatan Laut (PAL) pernah memproduksi kapal selam seharga Rp. 1,7 triliun. Jika mendatangkan dari Korea Selatan, nilainya ditafsir mencapai Rp4,8 triliun.

Hanya saja, hingga saat ini pihaknya belum memperoleh kepastian dari PT PAL terkait biaya untuk memproduksi kapal selam baru.

"Nanti setelah Ramadan ini kita coba ke PT PAL untuk menanyakan (harga) atau mungkin kalau ada katalog kapal selam ya nanti kita akan genjot lagi penghimpunan dananya," jelasnya.

Jazir optimis bahwa target penggalangan dana dapat tercapai.

Sebab, jika berkaca pada sejarah, sebenarnya fenomena penggalangan dana  serupa pernah terjadi di masa awal kemerdakaan.

Tepatnya pada 16 Juni 1948 lalu.  Kala itu masyarakat Aceh beramai-ramai patungan untuk membeli pesawat pertama kenegaraan yang kemudian diberi nama Dakota RI-001 Seulawah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved