Sudah Disuntik Vaksin Tapi Tetap Bisa Tertular Covid-19, Berikut Ini Penjelasan dari Pakar UGM

Lalu sebenarnya bagaimanakah penjelasan mengenai penularan Covid-19 yang juga menjangkiti kepada mereka yang telah mendapatkan suntikan vaksinasi

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Kurniatul Hidayah
SHUTTERSTOCK/Orpheus FX
Ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia masih terus dilakukan sampai saat ini.

Hal tersebut dilakukan agar penyebaran Covid-19 dapat segera dihentikan dan semua warga di Indonesia mendapatkan kekebalan tubuh sehingga bisa segera beraktivitas dengan tenang di masa normal baru.

Namun, vaksinasi bukanlah jaminan seseorang tidak bisa terserang virus yang diketahui pertama kali muncul di Wuhan China ini.

Beberapa orang yang telah menjalani vaksinasi lengkap, yakni dosis pertama dan kedua sekalipun, masih berpotensi tertulas Covid-19.

Baca juga: Legislatif Beri Lampu Hijau Perluasan Sekolah Tatap Muka Jenjang SMA/SMK di DI Yogyakarta

Baca juga: Jangan Lewatkan Sedekah di Bulan Ramadhan, Dibebaskan dari Siksa Kubur dan Api Neraka

Salah satu tokoh publik yakni Istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Atalia Praratya.

Pada 17 April 2021, Atalia untuk kali pertamanya mengumumkan bahwa dirinya terkonfirmasi positif Covid-19.

Padahal sebelumnya ibu tiga anak tersebut telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama pada 4 Maret 2021 dan dosis kedua pada 18 Maret 2021.

Lalu sebenarnya bagaimanakah penjelasan mengenai penularan Covid-19 yang juga menjangkiti kepada mereka yang telah mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19?

Pengurus Health Promoting Unit Universitas Gadjah Mada (UGM) Nanung Danar Dono PhD menjelaskan bahwa ada beberapa sebab seseorang yang sudah divaksin Covid-19 tetap bisa tertular virus tersebut.

"Pertama, bisa jadi yang bersagkutan sudah terinfeksi atau ketularan sejak sebelum divaksin, namun tidak bergejala. Bahasa kita adalah orang tanpa gejala (OTG). Saat di-screening sebelum divaksin, tekanan darah normal, suhu normal, tidak pusing, tidak mual. Setelah divaksin baru muncul gejalanya," ucapnya, melalui keterangan resmi yang diterima Tribun Jogja, Minggu (25/4/2021).

Kemungkinan yang kedua, dijelaskan Nanung adalah bisa jadi yang bersangkutan tertular Covid=-19 setelah menjalani vaksinasi.

"Memang kenaikan titer antibodi (kekebalan) itu bertahap. Tidak secepat kilat naiknya. Itu kejadian fisiologi tubuh yang normal. Nah, bisa jadi, beberapa saat setelah divaksin, yang bersangkutan pas mengendorkan prokes Covid-19, lalu ketularan dari orang lain yang lebih dahulu tertular dari orang lain," tuturnya.

Ia pun menegaskan bahwa sebenarnya tidak ada satu pun vaksin yang memiliki efikasi 100 persen.

Hal ini lantaran karena vaksin Covid-19 merupakan buatan manusia.

"Bukan ciptaan Allah SWT Yang Maha Sempurna kemampuannya. Maka saat divaksin, tubuh tidak merespon. Kekebalan tubuhnya tidak naik. Maka wajar jika kemudian kena," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved