Pemkot Yogyakarta Pastikan 99 Persen Sekolah di Wilayahnya Siap Mulai Pembelajaran Tatap Muka
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan 99 persen sekolah (SD dan SMP) di wilayahnya sudah siap menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan 99 persen sekolah (SD dan SMP) di wilayahnya sudah siap menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka.
Sesuai dengan rencana awal, KBM luring tersebut, dimulai selepas Idulfitri mendatang.
Plh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta, Dedi Budiono berujar, khusus sekolah-sekolah negeri, persiapannya sejauh ini sudah beres.
Baca juga: BREAKING NEWS: UGM Akan Gelar Kuliah Tatap Muka Terbatas Agustus 2021, Ini Ketentuannya
Sarana dan prasarana penunjang protokol kesehatan, menurutnya, sudah memenuhi syarat untuk memulai KBM luring.
"Sudah lengkap sebagaimana aturan dari Kementerian. 99 persen sudah lah, yang satu persennya itu cuma beberapa sekolah swasta," tandasnya, Kamis (25/3/2021).
Dedi tak menampik, masih ada beberapa sekolah swasta, yang harus berpikir dua kali untuk memenuhi persyaratan tersebut.
Tapi, ia bisa memahami, mereka butuh kepastian dari pemerintah, terkait pelaksanaan KBM tatap muka, lantaran berulang kali batal diselenggarakan.
"Kalau swasta kan mikirnya 'nek mlebu tenan yo tak gawe, tapi nek ora, yo ngopo aku tuku', begitu. Hanya saja, mereka siap melengkapi kalau jadi masuk," katanya.
"Sekolah swasta memang harus mikir sampai sejauh itu, ya, karena mereka punya prioritas pembiayaan. Jika dilakukan pengadaan sarana dan prasarana, tapi tidak dipakai, kan akhirnya menjadi mubadzir itu," tambah Dedi.
Mengacu pada kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY, pelaksanaan KBM tatap muka di Kota Yogyakarta juga akan dimulai dulu di sekolah percontohan.
Sejauh ini, pihaknya pun telah melakukan verifikasi, untuk memantau sekolah mana yang paling siap dari segi infrastruktur.
Baca juga: Kisah Kakek 74 Tahun yang Telah Makamkan Ratusan Jenazah Covid-19, Tapi Belum Dapat Jatah Divaksin
"Artinya, nanti ada 10 sekolah yang akan jadi percontohan. Sekolah dengan kesiapan terbaik yang akan dimulai dulu. Tapi, kita sekarang belum melakukan penilaian, sekolah mana yang excellent dan akan memulai, masih harus dirapatkan dan dikoordinasikan," terangnya.
Di samping itu, Disdikpora Kota Yogyakarta juga belum memutuskan, jenjang mana yang lebih siap memulai KBM tatap muka, entah itu SD atau SMP.
Meski demikian, Dedi mengatakan, jikalau memahami logika Gubernur DIY, pembelajaran luring ini, diurutkan dari atas.
"Memang kita belum tentukan. Tapi, kalau menarik logika yang disampaikan Pak Gubernur kan urutannya dari atas ke bawah. Artinya, TK masih sulit diatur," katanya.
"Tapi, kalau anak SMP kan sudah bisa memahami penjelasan dari guru dan orang tua, terkait protokol kesehatan jaga jarak dan sebagainya itu. Jadi, menurut logika Pak Gubernur, ya berarti mulai dari atas," pungkas Dedi. (aka)