KOREA UTARA Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Laut Jepang

Pyongyang dilarang menguji rudal balistik, yang dianggap senjata yang mengancam, berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.

Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
AFP PHOTO / HANDOUT / KCTV
Ilustrasi: Tangkapan layar dari tayangan stasiun televisi Korea Utara, KCTV, pada 1 Agustus 2019, yang memperlihatkan siluet Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang melihat peluncuran rudal balistik di lokasi yang tidak diketahui. 

Uji coba rudal artileri atau rudal jelajah pada akhir pekan bisa diabaikan. Namun uji coba rudal balistik ini jelas merupakan pelanggaran sanksi Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Karena itu, pendahulu Biden, Donald Trump, mengajukan pertanyaan tentang uji senjata serupa pada 2019.

Kesepakatan antara Trump dan Kim Jong-un yang dicapai di Singapura pada 2018 adalah bahwa Pyongyang tidak akan menguji rudal balistik jarak jauh atau senjata nuklir.

Saat itu, Gedung Putih tidak menyibukkan diri dengan uji coba yang lebih kecil.

Tapi tim Biden baru saja kembali dari Jepang dan Korea Selatan, dan berjanji bahwa "Amerika telah kembali" dan mendukung sekutunya.

Baca juga: Apresiasi Gelaran Piala Menpora 2021, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Siap Kaji Kompetisi Liga 1 dan 2

Baca juga: Kejati DIY Tetapkan Dua Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank Jogja

Baca juga: Di Balik Tutupnya Gerai di Mal, APPBI DIY Sebut Kondisi Seimbang dengan Ekspansi Pembukaan Toko Baru

Mungkin kemudian, pemerintah harus mengatakan sesuatu tentang uji senjata yang mengancam kawan-kawannya di Asia Timur Laut.

Washington juga akan menyadari bahwa Pyongyang memiliki senjata yang lebih besar di gudang senjatanya yang belum diuji sejak akhir 2017.

Korea Utara telah menghabiskan lebih dari satu tahun dalam isolasi. Bahkan memotong sebagian besar perdagangan dengan sekutu terdekatnya China di tengah pandemi Covid-19, dan ekonominya dianggap berada dalam keadaan yang mengerikan.

Sekarang setelah tes senjata tampaknya kembali, banyak yang bertanya-tanya seberapa jauh Kim Jong-un ingin mendapatkan perhatian Gedung Putih.

Pejabat Jepang mengatakan Korea Utara menembakkan dua rudal tersebut setelah pukul 07:00 waktu setempat pada Kamis (20:00 GMT Rabu).

Mereka terbang masing-masing 420 km dan 430 km sebelum mendarat di perairan di luar zona ekonomi eksklusif Jepang. Tidak ada kerusakan yang terjadi pada kapal atau pesawat terbang.

Korea Utara terakhir kali menembakkan rudal balistik setahun yang lalu di tengah hubungan yang macet antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Pemerintahan Biden mengatakan tidak berhasil mencoba melakukan kontak diplomatik dengan Korea Utara.

Pyongyang belum mengakui bahwa Biden sekarang menjabat, dan kedua negara tetap berselisih mengenai program rudal nuklir dan balistik Korea Utara.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved