KOREA UTARA Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Laut Jepang
Pyongyang dilarang menguji rudal balistik, yang dianggap senjata yang mengancam, berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Penulis: Joko Widiyarso | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Korea Utara telah menembakkan dua rudal balistik ke Laut Jepang, kata AS dan Jepang.
Aksi tersebut merupakan uji coba pertama sejak Joe Biden menjadi presiden AS.
Pyongyang dilarang menguji rudal balistik, yang dianggap senjata yang mengancam, berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Baik Jepang dan Korea Selatan mengutuk tes tersebut, seperti dikutip Tribun Jogja dari BBC.
Itu terjadi hanya beberapa hari setelah Korea Utara dilaporkan menembakkan dua rudal non-balistik ke Laut Kuning.
Jepang mengatakan tidak ada puing-puing yang jatuh di perairan teritorialnya.
Komando Pasifik AS, yang mengawasi pasukan militer di kawasan Asia-Pasifik, mengatakan pada hari Kamis bahwa tes tersebut menyoroti ancaman yang ditimbulkan oleh program senjata terlarang Korea Utara terhadap tetangganya dan komunitas internasional.
Baca juga: Jaga Ketahanan Pangan, Pemkab Sleman Ajak Warga Manfaatkan Lahan Kosong
Baca juga: LIGA ITALIA: Maaf Juventus, Scudetto Musim Ini Hanya antara Inter Milan dan AC Milan
Baca juga: Berita MotoGP 2021 - Kabar Buruk bagi Vinales Jelang MotoGP Qatar
Sementara itu Biden belum secara resmi berkomentar.
Pada hari Selasa, dia menganggap biasa peluncuran rudal non-balistik yang berlangsung selama akhir pekan, dengan mengatakan AS tidak menganggapnya sebagai provokasi.
Rudal jarak pendek itu dianggap sebagai rudal artileri atau jelajah, yang tidak dilarang berdasarkan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang Korea Utara.
Uji coba Kamis juga dilakukan beberapa hari setelah AS menerima tahanan Korea Utara pertamanya setelah Mun Chol Myung diekstradisi dari Malaysia.
Mun adalah seorang pengusaha yang dituduh melakukan pencucian uang melalui sistem keuangan AS untuk menyediakan barang mewah ke Korea Utara.
Insiden itu membuat marah Korea Utara sehingga memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia.

Langgar aturan PBB
Menurut koresponden BBC di Seoul, Laura Bicker, ini adalah masalah yang lebih besar bagi AS dan sekutunya.