Berita Kesehatan

13 Ciri Hubungan yang Tak Sehat alias Toxic Relationship : Apakah Bisa Diselamatkan?

Toxic relationship atau hubungan yang tak sehat salah satu cirinya adalah Anda tak merasakan kebahagiaan sepanjang waktu

Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
PIXABAY / Sasint
Ilustrasi Toxic Relationship 

TRIBUNJOGJA.COM - Saat Anda berada dalam hubungan yang sehat, maka semua yang Anda hadapi akan baik-baik saja. Bukan berarti tidak ada permasalahan. Tapi ketika permasalahan itu muncul, maka Anda berdua dapat menghadapinya dengan visi yang sama.

Sementara toxic relationship atau hubungan yang tak sehat berbeda.

Ini dicirikan dengan perasaan seseorang yang tak pernah merasa bahagia dan merasa bahwa hubungan itu terlalu menguras energi.

Carla Marie Manly, PhD, penulis "Joy from Fear" mengatakan bahwa jika Anda berada dalam hubungan yang tidak sehat, Anda mungkin mengenali beberapa dari tanda-tanda ini dalam diri Anda, pasangan Anda, atau hubungan itu sendiri.

Baca juga: Ini Dia 8 Ciri-ciri Pasangan Kamu Sedang Berbohong, Cek Sekarang!

1. Kurang dukungan

Anda tidak saling mendukung keberhasilan satu sama lain.

“Hubungan yang sehat didasarkan pada keinginan bersama untuk melihat satu sama lain berhasil di semua bidang kehidupan,” kata Caraballo.

Tetapi dalam hubungan yang tak sehat, setiap pencapaian justru dianggap menjadi kompetisi.

Dengan kata lain, Anda tidak merasa mendapatkan dukungan dari pasangan.

2. Komunikasi yang tak sehat

Alih-alih memperlakukan satu sama lain dengan kebaikan, sebagian besar percakapan Anda diisi dengan sarkasme, kritik, atau permusuhan terbuka.

Anda bahkan mungkin mulai menghindari berbicara satu sama lain.

Baca juga: Pasangan Berselingkuh Berulang Kali, Pantaskah Dimaafkan? Ini Jawaban Ahli

3. Kecemburuan

Meskipun wajar untuk mengalami kecemburuan dari waktu ke waktu, Caraballo menjelaskan bahwa hal itu bisa menjadi masalah jika Anda tidak dapat membuat diri Anda sendiri berpikir atau merasa positif tentang berbagai hal yang terjadi dalam hubungan Anda.

4. Mengontrol perilaku

Mempertanyakan di mana Anda berada sepanjang waktu atau menjadi sangat kesal ketika Anda tidak segera menjawab pesan adalah tanda-tanda perilaku pengekangan atau terlalu mengendalikan orang lain.

Ini dapat berkontribusi pada lahirnya hubungan yang sehat.

5. Kebencian

Memendam dendam dan membiarkannya menjadi sebuah kebencian.

“Seiring waktu, frustrasi atau kebencian dapat menumpuk dan membuat jurang yang awalnya kecil menjadi lebih besar,” catat Caraballo.

6. Ketidakjujuran

Anda menemukan diri Anda terus-menerus membuat kebohongan tentang keberadaan Anda atau dengan siapa Anda bertemu untuk menghindari menghabiskan waktu dengan pasangan Anda.

7. Pola tidak hormat

Sengaja melupakan peristiwa atau momen-momen penting, merupakan salah satu contoh pola tidak hormat.

8. Perilaku finansial negatif

Pasangan Anda mungkin membuat keputusan finansial, termasuk membeli barang mahal atau menarik uang dalam jumlah besar, tanpa berkonsultasi dengan Anda.

9. Stres konstan

Ketegangan merupakan hal yang wajar terjadi di setiap hubungan, tetapi jika ini terjadi terus-menerus, semisal Anda gelisah sepanjang waktu maka ini bisa jadi merupakan indikator bahwa ada sesuatu yang salah.

Stres yang terus-menerus ini dapat memengaruhi kesehatan fisik dan emosional Anda.

10. Mengabaikan kebutuhan Anda

Mengikuti apa pun yang ingin dilakukan pasangan Anda, bahkan ketika itu bertentangan dengan keinginan atau tingkat kenyamanan Anda, adalah tanda pasti dari toksisitas, kata psikolog klinis Catalina Lawsin, PhD.

Misalnya, Anda mungkin menyetujui liburan yang mereka rencanakan, baik sengaja atau tidak sengaja, untuk tanggal yang sebenarnya tidak cocok bagi Anda.

11. Pengekangan

Pasangan yang terlalu menyita waktu luang Anda sehingga Anda tak memiliki kesempatan untuk bercengkerama dengan teman-teman Anda.

12. Kurangnya perawatan diri

Dalam hubungan yang tak sehat, Anda mungkin melepaskan kebiasaan perawatan diri.

Anda mungkin menarik diri dari hobi yang pernah Anda sukai, mengabaikan kesehatan Anda, dan mengorbankan waktu luang Anda.

13. Memendam masalah

Anda khawatir bahwa dengan mengemukakan masalah, Anda akan memicu ketegangan yang ekstrim, sehingga Anda menjadi penghindar konflik dan menyimpan masalah apa pun untuk diri Anda sendiri.

Bisakah hubungan itu diselamatkan?

Banyak orang berasumsi bahwa hubungan yang tak sehat pasti akan hancur, tetapi tidak selalu demikian.

Jika kedua pasangan sudah menyadari sama-sama ingin berubah, maka hubungan yang tak sehat itu pun bisa diperbaiki. Namun lain halnya jika hanya satu pasangan saja yang menginginkannya.

Berikut adalah beberapa tanda lain bahwa Anda mungkin bisa menyelesaikan hubungan yang tak sehat ;

1. Kesediaan untuk berkorban

Anda berdua menunjukkan sikap keterbukaan dan kemauan untuk berkorban dalam membuat hubungan menjadi lebih baik.

Semisal memperdalam kualitas obrolan atua menyisihkan waktu bedua yang lebih berkualitas.

2. Penerimaan tanggung jawab

Mengenali perilaku masa lalu yang telah merusak hubungan sangat penting untuk dilakukan.

Ini mencerminkan minat pada kesadaran diri dan tanggung jawab diri.

3. Beralih dari menyalahkan ke pemahaman

Jika Anda berdua mampu mengalihkan pembicaraan dari menyalahkan menjadi ke arah pemahaman dan pembelajaran, mungkin ada jalan ke depan untuk mengubah hubungan yang tak sehat itu.

4. Keterbukaan terhadap bantuan dari luar

Terkadang, Anda mungkin membutuhkan bantuan untuk mengembalikan semuanya ke jalur yang benar, baik melalui konseling individu atau pasangan. (*/Healthline)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved