Sleman Kembangkan Lahan Demplot Bawang Merah di Tiga Desa
Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Heru Saptono menilai, lahan pertanian di wilayah Bumi Sembada cocok untuk menanam
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Heru Saptono menilai, lahan pertanian di wilayah Bumi Sembada cocok untuk menanam komoditas Bawang Merah.
Terbukti, benih bantuan dari Pemerintah Pusat di lahan seluas 11 hektar pada musim tanam 2020 menghasilkan panen cukup memuaskan.
Karenanya, tahun ini pihaknya akan membuat lahan percontohan atau demontration plot (demplot) pertanian bawang merah di tiga desa (Kalurahan).
Baca juga: Direncanakan Dibangun Pada 2022, Hotel Mutiara Kota Yogyakarta Masih Dalam Perencanaan DED
Yaitu, di Kalurahan Condongcatur, Depok; Argomulyo, Cangkringan; dan Tridadi, Sleman.
"Masing-masing lahan, luasannya 1.000 meter persegi," katanya, Kamis (18/3/2021)
Nantinya, akan ada bantuan bibit hingga pupuk. Demplot Bawang merah sesuai rencana akan mulai ditanam pada bulan Juni-Juli atau saat musim tanam bulan kemarau.
Bukan tanpa alasan. Bawang merah merupakan komoditas pertanian kategori umbi-umbian yang sangat rentan terserang hama. Apalagi, ketika curah hujan tinggi.
Karenanya, untuk meminimalisasi potensi serangan hama ataupun busuk daun akibat hujan maka dinilai lebih menguntungkan menanam saat musim kemarau.
"Menunggu (lahan) kering, sehingga hasilnya bisa bagus dan maksimal," ungkap dia.
Heru bercerita, dengan kontur ketinggian tanah 100-1.000 meter di atas permukaan laut, Sleman ternyata cocok untuk menanam bawang merah.
Hal itu dibuktikan pada tahun lalu, Kabupaten Sleman mendapat bantuan dari Pemerintah Pusat sekira 11 hektare untuk menanam bawang merah.
Paket bantuan bukan hanya menanam benih saja tapi juga pelatihan sekaligus pengetahuan bagaimana cara menghasilkan bibit.
Harapannya, pasca budidaya para petani bisa menghasilkan bibit sendiri sehingga dapat mengurangi ongkos produksi musim tanam selanjutnya.
Baca juga: Sebanyak 9 Desa Wisata Baru Ditetapkan di Kabupaten Magelang
Menurut dia, pertanian bawang merah tersebar di sejumlah wilayah, dari Sleman bagian utara hingga selatan, seperti di Ngemplak, Ngaglik, Kalasan, sebagian Pakem, dan Moyudan.
"Tahun 2020, kami arahkan para petani untuk tidak menjual bawang merah semuanya. Sisakan 20 persen, untuk benih dan ditanam kembali," harapnya.
Terpisah Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, pihaknya akan mulai mengajak untuk budidaya bawang merah. Terutama bagi Kelompok Wanita Tani.
Tujuannya, untuk pengendalian harga dan dapat menjadi ketahanan pangan di wilayahnya.
"(Budidaya) Bawang di DIY tidak begitu banyak. Makanya akan kita gerakkan menanam brambang," ungkap dia.(Rif)