Kabupaten Bantul
Sebanyak 5.813 Guru SD di Bantul Akan Diprioritaskan Dapat Vaksin
Vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk menyelesaikan vaksinasi organisasi perangkat daerah (OPD), kemudian pamong desa, dan guru.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mempercepat vaksinasi.
Hal itu karena vaksin COVID-19 yang diterima Kabupaten Bantul akan kadaluarsa Mei mendatang.
Kasi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Bantul, Abednego Dani Nugroho mengatakan ada sekitar 12.000 dosis yang masih disimpan Dinkes Bantul.
Dosis yang tersisa bisa digunakan untuk 6.000 orang.
Baca juga: Kadaluarsa Mei 2021, Dinkes Bantul Percepat Vaksinasi
"Beberapa hari lalu kami terima surat dari Biofarma yang merevisi atau memperpendek masa kadaluarsa vaksin. Cuma yang di Bantul itu kadaluarsa Mei, jadi kami habiskan di Maret dan April," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (15/03/2021).
Ia melanjutkan vaksin tersebut akan diprioritaskan untuk menyelesaikan vaksinasi organisasi perangkat daerah (OPD), kemudian pamong desa, dan guru.
"Kami memahami bahwa banyak masyarakat yang ingin segera divaksin. Tetapi kendalanya adalah keterbatasan jumlah vaksin, sehingga kami harus menyusun skala prioritas,"lanjutnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Diagendakan Saksikan Vaksinasi Covid-19 Pada 500 Budayawan dan Seniman di Bantul
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul, Isdarmoko mengatakan total ada 14.270 guru yang terdaftar sebagai penerima vaksin dari berbagai jenjang.
Namun hanya 5.813 guru saja yang bertugas di SD.
"Kami sudah ada infonya, nanti baru ada rapat koordinasi. Pokoknya guru yang tugas di Bantul," ujarnya.
Ia berharap dengan vaksinasi, guru memiliki imunitas yang tinggi, terutama dalam persiapan pembelajaran tatap muka Juli mendatang. ( Tribunjogja.com )